ABSTRAK
Ketrampilan dan kreatifitas menulis dalam Bahasa
Inggris merupakan tingkat pembelajaran bahasa yang tersulit,selain langkah
langkah proses pembelajaran tetapi juga media manakah yang terkadang dapat
membantu proses pembelajaran menulis tersebut.Peneliti memanfaatkan media
induktif kata bergambar sangat efektif guna meningkatkan kreatifitas dan
ketrampilan menulis beberapa fungsi media pembelajaran :
Sebagai alat bantu pemahaman anak dalam memperoleh
pembelajaran ,sebagai media berfungsi mempermudah pemahaman anak dalam
memperoleh tujuan pembelajaran,induktif dari materi pembelajaran yang sulit
untuk dipelajari,alat tranformasi dan
informasi dari materi yang sulit
untuk dapat segera dipahami.
Meskipun sudah banyak model-model didalam sejarahnya
dan banyak dikembangkan oleh beberapa praktisi Pendidikan,namun model
Induktif Kata Bergambar (picture-word inductive model)merupakan
salah satu strategi pengjaran tambahan yang sangat menarik dan luar
biasa,utamanya dalam keluasan dan landasannya.
Tidak sedikit proses proses pembelajaran dalam model
ini dianggap sebagai suatu proses magis dimana siswa mampu menumbuh kembangkan
ketrampilan berbahasa membaca dan menulis ,dan mampu membuat hubungan –hubungan
antara bahasa mereka yang berkembang secara
alamiah dengan tulisan tulisan yang tercetak diatas kertas ,tentu
saja ini menjadi keajaiban kognitif.Sedangkan pemahaman kita saat ini adalah
beragam jenis pembelajaranya dan perlu dilaksanakan agar siswa mampu belajar
membaca dan menulis dengan terampil dan benar.
Untuk itu Peneliti mengharapkan hasil dari model
Belajar Induktif Kata Bergambar ini memperoleh percepatan Siswa dapat membaca dan menulis melaui gambar gambar
familiar ,mereka mampu menghubungkan kata kata tersebut dengan mengidentifikasi objek ,tindakan dan kualitas
yang mereka kenali,hingga mampu juga mengenali frase,atau kata yang tersedia
pada background gambar yang tersedia .Kemudian siswa mampu mengidentifikasi
serta menghubung-hubungkan objek-objek yang telah mereka identifikasi tersebut
korelasinya maka siswa memaksimalkan pemanfaatan kosa kata dan
pendengaran,pendengaran mereka dikembangkan secara alamiah,karena hubungan
benda benda dengan bahasa siswa yang digunakan dengan tindakan tindakan bahasa
gambar .Selanjutnya dari bahasa tindakan tersebut menjadikan peralihan alamiah
dari bahasa yang didengarkan dan di ucapkan menuju bahasa bahasa tulis(dibaca dan ditulis)
JUDUL :
MENGEMBANGKAN
KREATIVITAS DAN KETRAMPILAN BAHASA INGGRIS MENULIS TEKS DESKRIPTIF PENDEK
SEDERHANA DENGAN PENDEKATAN INDUKTIF
KATA BERGAMBAR PADA KELAS VII F SEMESTER GENAP SMP NEGERI 3 PURWAREJA KLAMPOK
TAHUN PELAJARAN
2010-2011
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Bahasa
memegang peranan yang sangat penting dalam masyarakat.Urgensi bahasa mencakup
segala bidang kehidupan, karena suatu yang dihayati, diamati, dan dirasakan
oleh seseorang dapat dipahami oleh orang lain, apabila telah diungkapkan dengan
bahasa, baik lisan maupun tulisan.
Rendahnya
ketercapaian proses pembelajaran menulis pada
kelas VII F di SMP N 3 Purwareja Klampok sangat mencolok dengan kelas
kelas yang lain, Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi
oleh karena itu, pembelajaran BahasaInggris diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam berkomunikasi ,dengan Bahasa Inggris baik lisan maupun
tulisan. Pembelajaran bahasa selain untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan
bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Siswa tidak hanya diharapkan mampu
memahami informasi yang disampaikan secara lugas atau langsung tetapi juga
dapat memahami informasi yang disampaikan secara terselubung atau tidak secara
langsung.
Pemberlakuan
Kurikulum 2004 atau Kurikulum Berbasis Kompetensi oleh pemerintah menghendaki
terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya. Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi,
standar kompetensi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia berorientasi pada
hakikat pembelajaran bahasa, yaitu belajar berbahasa adalah belajar
berkomunikasi dan belajar sastra adalah belajar menghargai manusia dan
nilai-nilai kemanusiaannya (Depdiknas 2003a:2).
Sehingga meningkatkan mutu penggunaan bahasa inggris
di Sekolah baik lisan dan tulisan
penting dimulai dari kelas VII sebagai landasan ketrampilan bahasa di
jenjang kelas yang berikutnya.Alasan mendasar peneliti mengadakan penelitian
melalui model Induktif kata bergambar pada pembelajaran baca dan tulis adalah
kemampuan baca dan tulis siswa Saya sangat rendah ,hal ini di tandai dengan
a)Rendahnya para siswa menemukan ide menulis dengan benar.
b)Rendahnya kemampuan siswa menyusun kata kedalam sebuah kalimat.
c)Rendahnya pe tanda baca dengan menggunakan tanda baca yang benar.
d)Kurangnya keberanian memunculkan ketrampilan secara alamiah,yang
sebenarnya merupakan potensi siswa yang paling mahal.
Meskipun sudah banyak model-model didalam sejarahnya
dan banyak dikembangkan oleh beberapa praktisi Pendidikan,namun model
Induktif Kata Bergambar (picture-word inductive
model)merupakan salah satu strategi pengjaran tambahan yang sangat menarik dan
luar biasa,utamanya dalam keluasan dan landasannya.
Tidak sedikit proses proses pembelajaran dalam model
ini dianggap sebagai suatu proses magis dimana siswa mampu menumbuh kembangkan
ketrampilan berbahasa membaca dan menulis ,dan mampu membuat hubungan –hubungan
antara bahasa mereka yang berkembang secara alamiah dengan tulisan tulisan yang
tercetak diatas kertas ,tentu saja ini menjadi keajaiban kognitif.Sedangkan
pemahaman kita saat ini adalah beragam jenis pembelajaranya dan perlu
dilaksanakan agar siswa mampu belajar membaca dan menulis dengan terampil dan
benar.
Penelitian tindakan kelas tentang keterampilan
membaca dan menulis merupakan penelitian yang menarik. Banyaknnya penelitian
tentang keterampilan menulis itu dapat dijadikan salah satu bukti bahwa
keterampilan di sekolah-sekolah sangat menarik untuk diteliti. Penelitian
keterampilan menulis telah dilakukan, antara lain oleh Sukris (2000), Thomas
Bagiyo (2004), Suryanto (2004), dan Dwi Astuti (2004).
Untuk belajar membaca dan menulis,siswa hanya perlu
membangun semacam gudang penyimpanan kosa kata yang dapat mereka kenali secara
instan hanya cukup dengan mengejanya
saja.Mereka perlu dilatih untuk menguasai sedikitnya 400-500 kata yang banyak
kita jumpai dalam buku-buku cerita bergambar saat ini meskipun ,seperti yang
telah kita lihat ,masih ada yang sangat sederhana ,seperti Dog Go(Eastman,1961)dan Ten
in the bed(Dale,1988)
Pemberlakuan
Kurikulum 2006 Mata Pelajaran Bahasa Inggris (untuk selanjutnya disebut K2006)
yang mengacu pada kompetensi komunikatif diharapkan akan mengakibatkan
perbedaan yang cukup signifikan pada hasil
pembelajaran bahasa Inggris di kelas VII F dibandingkan dengan hasil pembelajaran pada
waktu sebelumnya. Pengenalan berbagai genre ( jenis teks ) oleh K2006
merupakan salah satu hal yang sangat membedakan kurikulum tersebut dengan
kurikulum-kurikulum sebelumnya karena genre itu sendiri masih merupakan
suatu hal yang baru bagi dunia pendidikan bahasa Inggris di Indonesia.Melihat
dan mengimplementasikan kurikulum tersebut oleh karena itu Peneliti berusaha
mengembangkan model Induktif Kata bergambar untuk di aplikasikan dikelas.
Sebaiknya model Induktif Kata
Berganmbar ini dipajankan mulai kelas dasar dengan sajian gambar gambar yang
sangat kreatif dan seni berkelas untuk memberhasilkan proses belajar membaca
dan menulis dengan baik dan alamiah.Mengacu pada silabus kelas VII Semester 2
Standar Kompetensi 11.1. Merespon makna dan langkah retorika
secara akurat lancar dan berterima dalam esai sangat sederhana yang berkaitan
dengan lingkungan terdekat dalam teks berbentuk descriptive.
B.Identifikasi Masalah
Melihat rendahnya hasil dari pembelajaran
kegiatan baca dan tulis Siswa sangatlah
rendah perolehanya,membuat Peneliti mencari model pembelajaran Induktif Kata
Bergambar ini agar supaya lebih memudahkaan Siswa untuk menerima pembelajaran
baca dan tulis. Hal tersebut di tandai dengan pertanyaan mengapa?(1)Tidak
ketercapainya siswa dalam menemukan ide yang akan di tulisnya.(2)Tidak ketercapainya kemampuan dalam memadukan
hubungan antar kata menjadi kalimat.(3)Tidak kemampuanya membaca
ejaan.(4)Kurang memenuhi kompetensi dasar yang di harapkan.(5) Mengkongkritkan
pembelajaran dan memperbaiki kesan kesan yang salah dari ilustrasi secara lisan
Hal ini tentu saja merupakan salah satu kendala bagi
para praktisi pendidikan baik itu
menyangkut pemahaman terhadap pembelajaran bagaimana meningkatkan kreatifitas
dan ketrampilan didalam membaca dan menulis itu sendiri, pendekatan proses pembelajarannya, maupun
media atau alat peraga yang harus dipakai berusaha berbagai kalangan praktisi
dan ilmuawan berusaha mengembangkan sebaik mungkin. Saat siswa mengekplorasi sebuah gambar untuk
mengenal kata kata ,guru seharusnya mengeja kata kata dengan tepat dan
menulisnya. Mereka mungkin akan bingung dengan kata see dan sea ,dahulu guru
kita hanya memerintahkan untuk harus menghafalkannya saja.Siswa akan senang
dengan beberapa metode yang kita gunanakan tuk mengeja kata kata (ate ,eight)(read,ride)dst.Singkatnya
model induktif kata bergambar ini memanfaatkan kemampuan siswa untuk berfikir
secara induktif .Hal ini memungkinkan mereka membangun generalisasi yang akan
membentuk dasar analisis structural dan fonetik.Ini berhubungan dengan
kemampuan mereka berpikir.
Sebagai salah seorang Guru, peneliti juga
mengalami kesulitan yang sama seperti yang tersebut di atas. Untuk itu saya
merencanakan penggunaan Induktif Kata Bergambar untuk mengatasi kesulitan
pembelajaran baca dan tulis tersebut.
Dengan memperhatikan pada struktur
kata-kata ,siswa perlu membangun pemahaman tentang infleksi (perubahan bentuk
kata ).Siswa mencatat dan memahami kesamaan-kesamaan dan perbedaan perbedaan
antara kata kata yang tunggal dan jamak(Seperti ,bagaimana book dan books “harus”
sama dan berbeda).
Keberadaan Induktif Kata Bergambar tersebut juga merupakan media yang sangat
cocok bagi pembelajaran baca dan tulis
karena jenis model pembelajaran ini banyak diwarnai dengan pengamatan
langsung melalui gambar yang biasanya didahului dengan penggunaan verbal
process, yaitu: say, explain, answer, dst.Harapan yang besar di
tujukan agar siswa mampu secara nyata membaca dan menulis dalam pembelajaranya.
C.Pembatasan
Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah
yang muncul sangatlah kompleks sehingga perlu dibatasi. Pembatasan masalah ini
bertujuan agar pembahasan masalah tidak terlalu luas. Oleh karena itu,
permasalahan yang akan diteliti oleh penulis yaitu: Dari 37 siswa kelas VII F SMP
N 3 purwareja Klampok 11(29,72%) siswa memperoleh skor 2 ;23 (62,16%)siswa
memperoleh skor 3;2(5,40%) siswa memperoleh skor 4;1(2,70%)siswa memperoleh
skor 5,serta tidak satupun (0%)siswa yang mendapatkan skor minimal 6 .
Model
Induktif kata bergambar sangat berpotensi meningkatkan perolehan nilai yang
didapatkan oleh siswa.
Melalui penelitian di kelas VII F SMP Negeri 3
Purwareja Klampok menggunakan media
belajar Induktif kata bergambar dikarenakan rendahnya hasilpembelajaran
membaca dan menulis ,kemudian juga rendahnya ketercapaian Indikator Kompetensi
dasar yang Peneliti harapkan.Rendahnya ketrampilan menyusun kata dan makna kata serta frase kata dalam kontek
kalimatnya.Mengingat abad ini abad teknologi informatika yang mana tampa
disadari bahwa anak peserta didik kita lebih tertarik kepada pembelajaran
visual maka media pembelajaran induktif kata bergambar di dtengarai tidak ada
kendala bahkan menyenangkan bagi para siswa dalam pembelajaran membaca dan
menulis di dalam konpentensi dasarnya.Proses penelitian tersebut hanyalah
keinginan mengaplikasikan.
D. Perumusan Masalah
v Rumusan Masalah Umum
Kelebihan lain dari
media Induktif kata bergambar dapat digunakan untuk pembelajaran baik secara membaca dan menulis,namun
pemanfaatan media Induktif Kata Bergambar dalam pembelajaran bahasa Inggris di
dalam kelas sejauh ini belum pernah mendengar publikasi peneletianya dari
sebuah publisher mana?Atau Peneliti belum berpengalaman dalam observasi
referensi penelitian penelitian namun apalah arti semunya itu terpenting bagi
Peneliti adalah : Peneliti mampu membuat
solusi dari kendala yang Peneliti peroleh dikelas dan menggunakan media
pembelaran Induktif Kata Bergambar Untuk menignkatkan ketrampilan belajar siswa
dalam baca dan tulis berbahasa inggris.Model Induktif kata bergambar berusaha
meengajak sisawauntuk mengklasifikasikan kata kata yang baru di
peroleh,membangun konsep konsep yang akan memungkinkan mereka memecahkan kata
kata yang belum pernah mereka temukan sebelumnya.
Selain itu ,prinsip terpenting dalam belajar model
Induktif kata bergambar bahwa membaca dan menulis scara alamiah berhubungan
satu sama yang lainya dan dapat dipelajari. yang akhirnya mahir terampil dan
mahir dalam menggunakanya.Pembangunan kosa kata melalui penggunaan induktif kata
bergambar menuju ucapan yang menjadikan
sebuah kalimat fakta tentang gambar gambar tersebut.
v Rumusan Secara Khusus
Secara khusus permasalahan dalam penelitian ini dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1)Apakah penggunaan media Pembelajaran dengan model
induktif kata bergambar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menuliskan
kata secara simultan sehingga membentuk kata ucapan yang benar secara fonetik melalui
proses pembelajaran alamiah.
2)Adakah pengaruh penggunaan media Pembelajaran
dengan model induktif kata bergambar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
menuliskan setelah kata secara simultan
sehingga membentuk kalimat atau frase secara alamiah.
3.Apakah penggunaan media Pembelajaran dengan model
induktif kata bergambar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menuliskan
setelah kata secara simultan sehingga membentuk kalimat atau frase secara alamiah kemudian akan terbentuk
sebuah deskriptif,narrative,procedure dan materi pembelajaran yang lain
lainnya
4)Apakah penggunaan media Pembelajaran dengan model
induktif kata bergambar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menuliskan
kata secara simultan sehingga membentuk kalimat yang kemudian dituangkan pada
proses penulisan deskriptif sangat sederhana dengan baik dan benar.
5) Siswa lebih senang manakah menuliskan deskriptif
dengan mengidentifikasi benda secara
riil atau menulis deskriptif dengan hanya mengidentifikasi abstrak sifatnya.
E.Tujuan Kegiatan Penelitian
v Tujuan secara umum
Mengoptimaliasikan
pengetahuan menerima pesan dari media induktif kata bergambar tersebut.Membuat
situasi menyenangkan diantara keduanya baik Siswa atu Guru yeng terlibat dalam
KBM tersebut.Berharap keberhasilan pembelajaran model Induktif kata bergambar
akan mendasari ketrampilan berbahasa kelas VII
v Tujuan khusus
Memberdayakan media pembelajaran baru agar lebih menarik dan
memotivasi Siswa,hal ini ditandai dengan :
a)Untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran Induktif kata
bergambar ini dapat meningkatkan hasil secara realistis dalam belajar membaca
dan menulis di kelas dasar yaitu kelas VII F.
b)Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan baca dan tulis kata di
ketrampilan berhasa membaca dan ,menulis siswa dengan menggunakan media
Induktif kata bergambar.
c) Sebagai alat ukur kemampuan siswa menyusun kata yang benar didalam
bentuk kalaimat melauli model Induktif kata bergambar.
d) Dengan model ini diharapkan muncul kemampuan mengeja dan menata
bahasa dengan tanda baca yang baik dan benar
e) Secara alamiah diharapkan terbentuk kemandirian berproses membaca
dan menulis di keseharianya.
v Indikator Keberhasilan
Berdasarkan tujuan yang disebutkan diatas, maka indikator
keberhasilan yang ditetapkan pada kegiatan ini adalah:
1.sekurang-kurangnya 75% siswa mampu menyimak dan mengkaji Model
induktif kata bergambar baik secara
lisan maupun tulis secara baik dan benar menggunakan media Gambar/foto ditandai dengan rata-rata nilai
sekurang-kurangnya 6,5 pada penilaian kedua kegiatan tersebut
2 .sekurang-kurangnya 75% siswa terlibat secara aktif dalam setiap
tahapan kegiatan, baik itu pada proses siklus 1 maupun proses siklus 2 menulis deskriptif sederhana .
F.Manfaat Kegiatan Penelitian
Berdasarkan masalah penelitian dan tujuanya
yang telah di kemukakan diatas ,maka hasil penelitian pembelajaran Induktif
kata bergambar ini mempunyai manfaat sebagai berikut:
a.Guru
ü Kegiatan ini menggunakan media yang sederhana sehingga persiapannya
tidak rumit dan tidak membutuhkan biaya besar, namun demikian sangat efektif
dalam membangkitkan minat siswa untuk terlibat aktif selama proses pembelajaran
berlangsung.
ü Memperkaya dan menambah hikayat permodelan belajar Guru dikelasnya
dalam pembelajaran aktif(active learning).
ü Menumbuh kembangkan keinginan Guru mengembangkan diri dalam proses
pembelajaran.
ü Membuktikan tingkat profesionalisme Guru didalam meningkatkan
pembelajaran di kelasnya.
ü Sekolah mampu menambah informasi perkembangan model pembelajaran
baca dan tulis melalui Induktif kata bergambar .
ü Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengukur dan mengetahui
tingkat kemahiran siswa membaca dan menulis dengan media Induktif kata
bergambar.
b.Siswa
ü Meningkatkan rasa percaya diri bagi siswa pada saat mereka harus
melakukan suatu kegiatan mandiri karena sebelumnya mereka telah melalui proses
pembelajaran secara kooperatif dalam kelompok maupun berpasangan.
ü Memotivasi siswa terlibat aktif selama proses berlangsung tanpa rasa
tertekan karena media Induktif
kata bergambar diusahakan sangat dekat dengan dunia siswa saat ini
contoh:gambar” Irfan Bachdim’”,dll
ü Meningkatkan sikap positif karena gambarnya pejuang olah raga sepak
bola tanah Air kita ,menumbuh kembangkan cuinta tanah air,dan budi pekerti yang
baik serta mengandung pesan tertentu, yaitu mengenai: persahabatan, hormat
terhadap orang tua, kejujuran, ketabahan dan keberanian.
ü Muncul ketrampilan berbahasa secara alamiah membaca dan menulis
dalam interaksi kehidupan sehari hari nantinya.
c.Sekolah
Dengan di kembangkanya pembelajaran bahasa inggris
melalui ketrampilan Induktif kata bergambar terhadap siswa kelas VII pada
umunya dan VII F pada khususnya menambah kekayaan model pembelajaran ,tentunya
akan berpengaruh terhadap pemngembangan kurikulum di Sekolah,kemudian
meningkatkan daya saing keberhasilan melalui menanjaknya nilai KKM pada mata
pejaran Bahasa Inggris khususnya dan pembelajaran yang lainya di sekolah
tersebut.
Pengembangan
pembelajaran segera dikembangkan
terutama dikelas kelas yang terendah hingga kelas yang tertinggi agar
tingkat penghargaan profesionalisme guru dari pemerintah kita bukan sekolah
yang berstandar baik Nasional maupun Internasional( RSBN/RSBI)
Melalui model
Induktif kata bergambar ini membantu meningkatkan ketrampilan baca tulis dan
mengungkapkan gagasan ,pikiran yang dituangkan melalui melihat gambar (benda lain
,kertas sebagai alat transfer pengetahuan).
Media juga
perantara (perangkat ) bagi para pendidik untuk mencapai keberhasilan
kompetensi dasar yang menjadi target pembelajaranya.Alat yang membantu membuat
rangsangan tersendiri bagi siswa untuk menebarkan ide tau keinginan
berinteraksi dengan msyarakat lainya,juga melaui gambar ini pesan dapat
diterima dengan jelas,konkret,berterima , dan mudah dimengerti.
BAB II
A. Kajian Teori
Landasan teori-teori yang akan dipaparkan berkaitan
dengan penelitian ini meliputi teori tentang keterampilan menulis, pendekatan
kontekstual komponen pemodelan dan inkuiri, pembelajaran Induktif kata
bergambar dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan dan inkuiri.
Teori-teori ini akan menjadi landasan dalam penelitian ini.
Pembelajaran
Induktif ini adalah berdasarkan pada sebuah penelitian dalam bidang baca dan
tulis pada umumnya bagaimana Siswa mengembangkan kemampuan baca dan
tulis(Khususnya bagaimana mereka belajar membaca dan menulis melalui model Induktif
Kata Bergambar).Pengembangan control
metakognitif merupakan inti belajar bagaimana belajar (learning how to
learn)terbangun dalam suatu proses pembelajaran.(Emily Calhoun.1999)
·
Pembekalan kosa kata.Pertama-tama ,hal ini dimunculkan melalui analisis gambar,Sebuah
gambar berukuran 24x30 inch atau lebih ,akan menjadi dasar pembelajaran untuk
tiga hingga lima minggu kedepan.
·
Belajar kata-kata secara
induktif.Para siswa mengklasifikasikan kata kata ,menemukan karakter karakter
fonetik dan structural.mereka akan sadar bahwa bahasa masuk akal dan dapat
dipelajari dengan mudah.
·
Membaca lebih banyak
teks pada level perkembangan yang lebih
tinggi. Pada mulanya ,siswa dapat menggunakan gambar dan secara
bertahap pada buku buku caption(gambar yang di beri penjelasan
kata kata dibawahnya).kemudian siswa mulai bias membuat kalimat dengan melihat
gambar.
·
Menulis secara teratur.Pada mulanya mungkin siswa hanya mengilustrasikan kata dan frase
dengan melihat gambar .Namun secara bertahap ,siswa diminta menulis dari kata/frase menjadi sebuah kalimat
kemudian mencipptakan sebuah paragraph yang berhubungan dengan gambar tersebut
·
Mempelajari
strategi-strategi pemahaman .Walaupun banyak penelitian seputar pemahaman selalu melibatkan siswa
siswa yang lebih tua ,pencarian makna
suatu kata dan penerapan strategi-strategi pemahaman.
Dalam
proses belajar mengajar, media memiliki fungsi yang sangat penting. Secara umum
fungsi media adalah sebagai penyalur pesan. Media pengajaran dapat mempertinggi
proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya dapat mempertinggi
hasil belajar yang dicapainya (Sudjanadan Rivai 2001:2). Selain itu, media
pembelajaran dapat menambah efektivitas komunikasi dan interaksi antara
pengajar dan pembelajar (Pranggawidagda
2002:145).
Penggunaan
media ini diharapkan menjadi salah satu alternatif untuk menjembatani kesulitan siswa dalam
pembelajaran baca dan tulis . Untuk belajar membaca dan menulis ,siswa harus
membangun tentang konsep konversi-konversi Yang digunakan dalam bahasa untuk
menghubungkan bunyi-bunyi dan struktur struktur dengan bentuk bentuk tulisan
.Oleh karena sering berhubungan dengan bunyi(fonetik)(sering pula disebut
sebagai hubungan bunyi/symbol/huruf atau bunyi) .Pembelajaran Induktif kata
bergambar adalah sebuah keinginan agar supaya terciptanya pembelajaran aktif(active
learning),selanjutnya mudahnya ketrampilan berbahasa baca dan tulis itu
di dapatkan di kegiatan belajar mengajar tersebut.
Konsep awal penggunaan gambar sebagai
stimulus bagi pengalaman berbahasa maka aktifitas aktifitas di ruang kelas
perlu diterapkan dalam seni-seni berbahasa ,khususnya untuk melatih para
pembaca dan menulis dengan baik (Adam,Connors dan Johnson,1980),juga teori developmentally
appropriate dicetuskan dengan
tujuan mengisi pengetahuan siswa di Sekolah dari pada memperkaya perkembangan
mereka,hasilnya kemudian berupa apa yang pernah di golongkan (Schmoker,2001).
Menurut
(Sihkabuden,2005:5 dalam Mansur muchlish 2010)dalam memilih dan menggunakan
media pembelajaran perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a)Media hendaknya dipilih yang dapat
menunjang pencapaian tujuan pembelajaran.
b)Media dipilih yang paling efektif(tepat guna)untuk pencapaian tujuan
pembelajaran.
c)Media dipilih yang paling sesuai dengan kemampuan pengetahuan dan
menarik perhatian siswa. .
B.Penelitian yang relevan
Model penelitian (Calhoun,1999)dirancang untuk
menjadi komponen besar kurikulum seni berbahasa,utamanya untuk pembaca pemula
di tingkatan dasar dan tingkatan yang lebih tinggi.Model ini”kebetulan”menjadi
saklah satu “anggota” dalam kelompok model pengjaran memproses informasi karena
focus pedagogiknya seputar penyusunan
pelajaran –pelajaran sehingga siswa dapat meneliti bahasa,bentuk,dan penggunaan
,seperti bagaimana huruf,kata,frasa,kalimat atau teks yang lebih panjang
bekerja unyuk mendukung komunikasi dalam bahasa Inggris.Didasarkan pada penelitian –penelitian tentang strategi
strategi intruksional dan upaya peningkatan kemampuan membaca dan menulis ,model
ini memiliki banyak perangkat untuk membantu guru mempelajari kemajuan siswa
agar mereka dapat membaca dan menulis dengan baik.Sebenarnya ,menggunakan model
kata bergambar membutuhkan suatu kerangka rujukan penelitian terapan.Karena
anda /Guru tidak hanya sekedar memngadopsi atau membeli teori,tetapi anda
meneliti teori dan alasan –alasan ,struktur,dan pengaruhnya terhadap para
peserta anak didik kita. Kelebihan lain
dari media komik adalah komik dapat
digunakan untuk pembelajaran naratif baik secara lisan maupun tulis.
Penggunaan media ini diharapkan menjadi salah satu
alternatif untuk menjembatani kesulitan
siswa dalam mengungkapkan ide serta alur cerita. Hal ini karena media Induktif
kata bergambar menyajikan alur cerita
yang akan menarik perhatian sekaligus merangsang imajinasi siswa. Model
ini juga menyediakan ‘bubble’
(tempat berbicara) sehingga merupakan model yang baik untuk dialog transaksional
maupun interpersonal karena gambarnya menyediakan konteks situasi di
mana dialog itu berlangsung. Keberadaan
bubble tersebut juga merupakan media yang sangat cocok bagi pembelajaran,Media
ini juga menyediakan ‘caption’(penjelaasan
berupa kata /kalimat dibawah gambar) .
Ada beberapa
fungsi media yaitu:
a)Mengubah titik berat pendidikan formal ,artinya bahwa dengan
menggunakan media mampu mengubah
pembelajaran yang sifatnya abstrak(tidak riil) dapat menjadi pembelajaran yang
sifatnya konkrit(riil).
b)Membangkitkan motivasi belajar siswa,terutama motivasi ekstrinsik
bagi siswanya,karena media tersebut menarik dan menjadi pusat perhatian didalam
proses pembelajarannya.
c)Memberikan kejelasan ,agar pengalaman dijadikan pengetahuan oleh si
pembelajar ,sehingga dengan media tersebut dapat lebih jelas dan mudah
dimengerti juga merupakan stimulus (Harry C.Mc Known dalam bukunya “Audio Visual Aids to instruction”)
Dari para peneliti dan praktisi pendidikan baik
didalam negeri maupun luar negeri sangat berpotensi bagi peneliti untuk
menambah motivasi dalam menggunakan penelitian di kelas VII . Model Induktif
kata bergambar dapat memudahkan siswa mendapatkan ketrampilan membaca dan
menulis dengan baik.
Dalam strategi pembelajaran kontekstual ini ada tujuh
komponen utama pembelajaran yang mendasari penerapan pembelajaran kontekstual
di kelas. Menurut Nurhadi (2003:31), ketujuh komponen utama itu adalah
konstruktivisme (Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan
(Inquiry), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modeling),
refleksi (Reflection), dan penilaian sebenarnya (Authentic
Assessment
C.Kerangka
berfikir
Pengajaran menulis,baik dari sekolah yang paling dasar
hingga ke jenjang sekolah yang paling tinggi pada hakikatnya merupakan
pengajaran yang aktif produktif,yaitu menghasilkan ,yang hasilnya berupa
tulisan.
Marilah kita mulai dengan meneliti bagaimana agar
supaya siswa dapat menjadi terampil mengerti makna kata,maka frase,makna
kalimat lalu mampu menjadikanya sebuah
paragraf dari tingkat dasar hingga menjadi tingkat yang lebih tinggi proses
interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Secara
logis pada kompetensinya yang dimiliki oleh kempat aspek berbahasaInggris:
Mendengarkan,berbicara,membaca,dan
menulis,akan diperjelas lagi dengan pengertiaan Peneliti Membaca dan
menulis relevan dengan materi penelitian tersebut,kiat-kiat ntuk mengembangkan
proses pembelajaran Induktif kata bergambar,peneliti mendesainkan sebagai
berikut pada proses belajar mengajar sebagai berikut
Desain Inovatif Induktif kata bergambar pengembangan
Ketrampilan Menulis Deskriptif Sederhana Kelas VII
![]() |
![]() |
||||
![]() |
|||||
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
|||
Dengan menggunakan model pembelajaran induktif kata
bergambar menciptakan agar siswa mampu mengucap/membaca kata,frase dan kalimat
dan paragraf juga berbagai teks Fungsional pendek ,dialog transaksional,serta mengapresiasiakan
juga mengekpresikan melalui kegiatan membaca teks ,sastra, puisi,cergam ,cerpen
sebagai bahan model pembelajaran Induktif kata bergambar untuk proses belajar kelanjutan.
Keterampilan
menulis sangat dibutuhkan di dalam kehidupan yang serba modern ini. Komunikasi
akan lebih banyak berlangsung secara tertulis. Keterampilan menulis merupakan
ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar. Sehubungan dengan
hal tersebut, ada seorang penulis yang mengatakan bahwa menulis dipergunakan
oleh orang terpelajar untuk mencatat, merekam, meyakinkan, melaporkan,
memberitahukan, dan mempengaruhi. Di dalam dunia pendidikan menulis mempunyai
arti yang sangat penting. Siswa yang sering menulis akan menjadi terampil dan
terarah kemampuan berekspresinya sehingga secara tidak langsung akan mempertajam
kemampuan berpikir.
Tarigan (1986:3) memberikan pengertian bahwa menulis
adalah suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi
secara tidak langsung. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif.
Dalam kegiatan menulis seorang penulis harus terampil memanfaatkan grafologi,
struktur bahasa dan kosa kata untuk menyampaikan maksud serta tujuan yang ingin
diungkapkan. Menulis adalah keterampilan menurunkan atau melukiskan
lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dapat dipahami oleh
seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut
jika mereka memahami bahasa dan gambaran grafik yang dituliskan.
Disimpulkan bahwa menulis merupakan bentuk komunikasi tidak langsung
dengan memanfaatkan grafologi, struktur bahasa dan kosa kata sehingga
menghasilkan tulisan yang runtut, ekspresif dan mudah dipahami untuk
mengungkapkan ide, pikiran atau gagasan kepada orang lain. Keterampilan menulis
menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, dan latihan. Melalui latihan dan
praktik secara terus menerus serta teratur akan meningkatkan keterampilan
menulis.
Dengan model
pembelajaran Induktif kata bergambar seluruh siswa diharapkan mampu menulis
huruf,kata,kalimat,paragraph dari yang tingkatanya sederhana hingga kejenjang
tingkat ketrampilan yang lebih tinggi.Tentunya dengan memperhatikan tujuan dan
ragamnya serta menggunakan tanda tanda baca dengan benar ,kosa kata yang tepat
dengan menggunakan kalimat tunggal dan kalimat majemuk,menulis teks fungsional
pendek,teks pidato dan sambutan,ringkasan dan rangkuman,,prosa dan puisi
sederhana.
D.Hipotesis
tindakan
Hipotesis penelitian tindakan kelas ini adalah
“Dengan digunakannya media ‘Induktif kata bergambar’ dalam pembelajaran bahasa
Inggris siswa akan memperoleh
peningkatan keterampilan membaca dan menulis.
1)
Siswa belajar membaca dan menulis bahasa terbentuk secara alamiah
lingkunganya,bahasa bahasa yang terciptakan,mereka anak dilingkungan arab
mereka akan mendengarkan dan menghasilkan tulisan arab.Demikian pula
dilingkungan bahasa perancis,dimana dirumah mereka sering menggunakan bahasa
dengan fitur bahasa berstruktur rumitpun mereka biasa berbahasa perancis baik
memmbaca atau menulis.Oleh karena tersebut diatas Saya berupaya mengembangkan
Induktif kata bergambar untuk membantu membiasakan belajar bahasa inggris
dikelas secara terapan dan berproses secara alami.
2)
Sebenarnya proses induktif
sudah sejak lahir kita dapatkan,ketika kita terlahir dengan mengamati suatu
benda kita sudah dapat memilah milah jenis dan nama sesuatu benda dan otak kita
sudah mampu menklasifikasikan.
3)
Siswa mencari makna dari
Induktif kata bergambar secara apa yang mereka melihatnya dan mereka
amati,shingga mereka menjangkau dan mereka berusaha membuat bahasa sebagai sumber
makna.
4)
Kemudian dengan model Induktif
kata bergambar akan tercipta interaksi dan pergaulan berbahasa dengan baik dan
benar,sehingga informasi membaca dan
bias menulis diajarkan lebih dini.
5)
Maka Model Induktif kata
bergambar adalah proyeksi menghadapi tantangan yang termaktub seperti di atas.
6)
Bukan berarti menjustifikasikan
belajar baca dan tulis secara alamiah dan hayati ,tetapi untuk menekankan
proses pembelajaran (KBM) cara cara alamiah untuk mendekati siswa belajar
mmembaca dan menulis.
Siswa meningkatnya pengembangan tentang kosa kata : dengan model
Induktif kata bergambar tentunya menemukan motivasi tersendiri untuk ingin tahu
secara alamiah kosa kata pada caption gambar yang harus terisi,sehingga kosa
kata tersebut terkuasai dengan mudah. Model induktif kata bergambar sebenarnya
berusaha melakukan pendekatan langsung pada perkembangan kosa kata
ini.Pertama-tama ,siswa diminta untuk membaca dan mengeja kata –kata yang sudah
tersebar dalam suatu gambar.Kemudian ,kata-kata ini dimasukan dalam kartu kosa
kata yang cukup lebar yang dapat mereka lihat dan dapat di manfaatkan guru saat
belajar kelompok.Siswa bisa saja mendapatkan seperangkat kartu kosa kata yang
lebih kecil.Mereka memilih milih kata ini dan mereka ‘mengkonsultasikanya’pada
kamus bergambar untuk mengecek pemahaman mereka dan menyegarkan makna dari
kata-kata tadi.Siswa menyimpan kartu
kata-kata mereka dalam “bank kata “ atau “kotak kata”yang sudah tersedia,yang
nantinya dapat mereka pergunakan kembali saat tugas menulis dapat diambilkan
dari kata- kata tersebut.
Penggunaan model pembelajaran Induktif kata bergambar
dengan belajar kata-kata secara induktif
sangat erat dan Siswa akan segera mengerti tampa .Para siswa mengklasifikasikan
kata kata secara alamiah anak didik mampu memilah milah, siswa juga bersifat
konseptorial mereka akan terjadi pemahaman bahwa pembelajaran yang bersifat
abstrak bisa di pelajari secara riil ,menemukan karakter karakter fonetik dan
structural.mereka akan sadar bahwa bahasa masuk akal dan dapat dipelajari dengan
mudah. Di akui bahwa pengembangan kosa
kata merupakan saluran penting untuk peningkatan ketrampilan baca dan tulis(Ehri,Nunes,Stahl,&Willow,2001)
Membaca lebih banyak teks pada level perkembangan yang lebih
tinggi.Kemampuan anak menyusun bertahap dari pengetahuan makna kota menjadi
frase ,kemudian menjadi sebuah kalimat yang beranjak menjadi paragraph
sederhana Pada mulanya ,siswa dapat
menggunakan gambar dan secara bertahap pada
buku buku caption(gambar yang di beri penjelasan kata kata dibawahnya).kemudian
siswa mulai biasa membuat kalimat dengan melihat gambar.
Bentuk
pembelajaran induktif kata bergambar biasanya di mulai dari rangkaian rangkaian
putaran yang di mulai dengan sebuah gambar ,yang biasanya berupa foto yang mana
didalamnya berisi materi materi(baik elemen atau rincian rincian penting)yang
meliputi semua hal yang dapat digunakan siswa untuk mendriskripsikannya dengan
menggunakan bahasa pendengaran dan percakapan.Siswa mempelajari Gambar tersebut
lalu “membongkarnya”dengan kata-kata.Ini berarti siswa mampu
mengidentifikasikan dan mencerna makna gambar yang ada (mirip kamus bergambar) .Proses pembelajaran dengan gambar yang
menarik merubah anggapan deskripsi suatu benda sangat sulit dalam proses
membaca dan menulis,semuanya mudah diperoleh dengan Induktif kata bergambar
seperti contoh model sbb:
Induktif kata bergambar
|
|
|
|
|
|
|
|
Dengan melihat gambar model siswa termotivasi untuk mampu menulis
secara teratur baik dari meulai ejaan kata tata bahasa dan bentuk morfologi
yang lainya .Pada mulanya mungkin siswa hanya mengilustrasikan kata dan frase
dengan melihat gambar .Namun secara bertahap ,siswa diminta menulis dari kata/frase menjadi sebuah kalimat
kemudian mencipptakan sebuah paragraph yang berhubungan dengan gambar tersebut
Dengan model Induktif kata bergambar siswa memunculkan beberapa
strategi-strategi pemahaman untuk mendapatkan hasil dari pemgamatan gambar
tersebu. .,pencarian makna suatu kata
dan penerapan strategi-strategi pemahaman (pengajaran explisit tentang
bacaan).Pengaruh dari Induktif kata bergambar mampu mempengaruhi kesan kesan
lama yang berwujud sebuah hafalan saja abstrak sifatnya namun saat dengan
gambar sebagai model pembelajarannya secara nyata mereka belajar kata,kalimat
tata bahasa dan termasuk juga ejaan (fonetik)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Waktu penelitian dihabiskan selama 5 minggu kedepan dengan Kompetensi Dasar 11.1. Merespon makna dan langkah retorika
secara akurat lancar dan berterima dalam esai sangat sederhana yang berkaitan
dengan lingkungan terdekat dalam teks berbentuk descriptive.
Berangkat dari ulangan harian
pertama sudah terindikasi kelas VII F kelas yang paling lamban dalam proses
pemahaman belajar secara trampil dan benar
Penelitian
dilaksanakan di kelas VII F Semester Genap dilakukan di SMP Negeri Purwareja
Klampok dengan mengembangkan Model
pembelajaran Induktif kata bergambar
pada kegiatan belajar membaca dan menulis.
Kelas VII F dengan jumlah siswa
perempuan 17 siswa laki lakinya 20 penelitian adalah kelas yang paling lamban
menerima pembelajaran Berbahsa Inggris terampil baik membaca maupun
menulis,perolehan nilai terendah dari kelas yang lain ,pemahaman tidak
cepat muncul dalam pembelajaran
,Kurangnya motivasi belajar siswa ,siswa di kelas tersebut juga sangat rendah
ketrampilan mengenali strategi pemahaman
pembelajaran Induktif kata bergambar,rendahnya jumlah siswa biasa
mengetahui ejaan pada kosa kata
,mengetahui makna kata,menyusun kedalam kalimat hingga menjadi paragraph
sederhanapun belum tuntas dan tercapai.
B.Subyek Penelitian
Subyek penelitian
adalah Siswa –siswa kelas VII F SMP Negeri 3 Purwareja –Klampok dengan
jumlah siswa laki laki 20 siswa perempuan 17 dimana siswa.Dari penelitian
tindakan ini perubahan strategi pembelajaran siswa perlahan lahan mengalami
perubahan yang signifikan yaitu perubahan pengertian belajar dari belajar
Abstrak menjadi proses strategi pembelajaran riil,agar pembelajaran kesan lama
:Catat dan hafalkan serta tirukan Guru perlahan mereka meninggalkan kesan lama
tersebut.Harapan saya melakukan tindakan ini adalah bahwa
siswa yang ketercapaian rendah utuk dapat segera di tingkatkan menjadi lebih baik perolehan nilainya.Saya
menggunakan rekan saya sesama Guru Bahasa Inggris untuk melakukan tindakan
penelitian ini.
C.Sumber
Data
Penelitian tindakan ini berproses dengan sumber
sumber yang mendukung proses tindakan
antara lain adalah Sekolah,Siswa,rekan rekan Guru ,hasil observasi,referensi
buku buku pembelajaran siswa dan buku-buku pegangan Guru ,data nilai,model
induktif kata bergambar semuanya baik subyektif atau obyektif.
D.Tehnik
dan Alat Pengumpulan Data
1.Jenis data: jenis data yang didapatkan berupa data kuantitatif dan
kualitatif, terdiri atas:
(1)
Hasil tes unjuk kerja
(2)
hasil tes produk menulis
(3)
jawaban kuesioner
(4)
hasil observasi
(5)
wawancara
Teknik
pengolahan data dilakukan dengan cara-cara kredibilitas, transferabilitas dan
dependabilitas serta konfirmabilitas. Kredibilitas merupakan persoalan seberapa
jauh kebenaran hasil penelitian dapat dipercaya. Kredibilitas menggambarkan
kecocokan konsep peneliti dengan konsep yang ada pada subjek penelitian. Untuk
mendapatkan kriteria kredibilitas ini, maka dalam penelitian ini dilakukan
melalui triangulasi, peer debriefing, penggunaan bahan referensi dan
melakukan member-check.
2.
Cara Pengambilan Data:
(1)
data hasil belajar diambil dari
tes hasil belajar
(2)
data tentang proses
belajar-mengajar diambil dengan teknik observasi
(3)
data refleksi diambil dari
jurnal yang dibuat guru
(4)
data tentang efektivitas teknik
pembelajaran, diambil dari angket yang dibagikan kepada siswa
(5)
data faktor pendukung berbicara
dan menulis diambil dari hasil observasi.
E.Validasi Data
Data yang telah
berhasil diperoleh, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian,
diusahakan kemantapan (valid) dan kebenarannya (reliabel). Untuk melakukan hal
tersebut dilakukan kegiatan yang disebut dengan triangulasi.
Triangulasi
merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain
di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap
data tersebut (Lexy J. Moleong 2002:125). Dalam penelitian ini menggunakan
triangulasi metode, yakni pengumpulan data yang sejenis dengan menggunakan
berbagai metode pengumpulan data yang berbeda, yakni teknik angket dan
wawancara. Dengan demikian data yang berhasil dikumpulkan dapat menggambarkan
keadaan yang sebenarnya.
F.Analisis Data
Dari lintas kurikulum yang telah kita
kerjakan semua berbasis kompetensi pengembangan model pembelajaran misalnya,
kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) pada dasarnya merupakan pengembangan dari Kurikulum Berbasis
Kompetensi(KBK) yang mempunyai ciri:
1)Berorentasi pada pencapaian hasil dan
dampaknya (outcome oriented)
2)Berbasis pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang tertuang pada standar isi.
3)Bertolak dari Standar
Kompetensi Kelulusan (SKL).
4)Memperhatikan pengembangan kurikulum
berdiversirikasi.
5)Mengembangkan kompetensi secara utuh dan
menyeluruh (holistic)
6)Menerapkan
prinsip ketuntasan pembelajaran
1. Reduksi
Data
Reduksi data merupakan
proses seleksi, pemokusan, penyederhanaan dan abstraksi data kasar yang ada
dalam catatan lapangan. Proses ini berlangsung selama melaksanakan penelitian.
Reduksi data berupa pemusatan tema, membuat batasan permasalahan dan membuat rangkaian kata ,ucapan ,ejaan yng
benar,hingga menyusunya menjadi sebuahn kalimat ,lalu menjadi paragraph yang
benar,Proses
reduksi ini terus berlangsung sampai benar siswa siswa biasa membuat kalimat dan menjadi paragraf yang
berterima didalam interaksi sosial masyarakatnya.
2. Sajian Data
Sajian data adalah rangkaian keterkaitan diantara tindakan saya dengan penerapan pada lintas kurikulum yang telah kita lalui
bersama pada saat sat yang lampau kurikulum yang sejalan.
3.Proses
.Proses yang dikembangkan dan dapat berterima dalam kehidupan sehari
hari dari Kurikulum yang di paparkan oleh pemerintah hingga pembedahan kompetensi
dari Indikator indikatornya ,berkembang pada RPP berkarakter hingga penggunaan
pemilihan alat peraga yang Inovatif
dengan model pengembangan Induktif Kata Bergambar.
4. Verifikasi dan
Penarikan Simpulan
Pada tahap
ini penelitian melakukan usaha untuk verifikasi dan menarik
simpulan berdasarkan semua hal yang terdapat dalam reduksi maupun sajian
datanya melalui
proses pengembangan strategi pembelajaran seperti bagan berikut:
![]() |
![]() |
G.
Indikator Kinerja
Dengan Media
pembelajaran Induktif kata berfgambar pada masalah dari siklus 1 hingga akhir
siklus 2 ,siswa benar benar mampu membaca dan menulis, dari awalnya membentuk
kosa kata,phrase kalimat ,kalimat dan paragraf sederhana yang baik dan
benar.Hakikatnya dengan kemampuan membaca dan menulis dalam Berbahasa Inggris
yang baik dan benar memnjadikan siswa kelak menjadi profesionalis-profesionalis
kebahasaan dan praktisi praktis
dibidangnya masing-masing.
Kita dapat
perhatikan kesan kesan lama dalam
proses pembelajaran,dengan belajar puluhan tahun dari semenjak
SD,SMP,SMA hingga Universitas banyak siswa belum begitu sempurna bahkan
dijumpai yang sama sekali kesulitan belajar membaca dan menulis Berbahasa Inggris
, pada saat mereka dewasa di dalam interaksi sosialnya di masyarakat pada
kehidupan sehari-hari.Hal inilah ketertarikan saya memngembangkan Penelitian
tindakan Kelas dalam memnggunakan model model pembelajaran untuk sedikit besar
membantu para siswa memudahkan untuk memahami belajar Bahasa Inggris dengan
mudah.
Indikator
Perubahan dengan model pembelajaran Induktif kata bergambar di dalam penggunaan
strategi pembelajaran saya dikelas VII F sangat signifikan dari data nontest
dan data test,dengan awal masalah nilai dikelas tersebut hanya mampu tingkat
ketercapainya hanya rata rata nilai ‘50’
namum saat ini tingkat ketercapainya menjadi rata- rata ‘62’
Ø Instrumen nontes
Instrumen non tes dalam penelitian
ini adalah observasi, wawancara, jurnal, dan dokumentasi
a) Pedoman Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti pada saat
pembelajaran berlangsung dengan membuat catatan khusus mengenai keterlibatan
siswa pada Gambar Induktif dalam
kegiatan menulis melalui teknik pengamatan sebagai alat dalam penilaian . Observasi dipergunakan untuk memperoleh
data tentang perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung pada siklus I dan
pada siklus II. Peneliti sebelumnya mempersiapkan lembar observasi untuk
dijadikan pedoman dalam pengambilan data. Observasi atau pengamatan dilakukan
oleh peneliti, dibantu oleh guru mata pelajaran teman sejawat. Dalam observasi
ini teman sejawat kita ini segera ikut ambil bagian , mengamati perilaku siswa
selama pembelajaran berlangsung. Proses observasi dan pengamatan segera mungkin
direkam dalam benak peneliti dengan membuat catatan-catatan khusus mengenai
perilaku-perilaku yang terjadi selama pembelajaran berlangsung atau dengan
memberikan chek list pada lembar observasi yang sudah dipersiapkan oleh
peneliti. Observasi juga dilakukan terhadap peneliti maupun siswa itu sendiri
b).Pedoman Wawancara
Wawancara
dipergunakan untuk memperoleh data secara langsung tentang berbagai hal yang
berkaitan dengan keterampilan menulis dan membaca melalui media Induktif Kata bergambar dengan teknik induktif dalam gambar . Data
yang diambil mengenai kesan, pesan dan pendapat siswa terhadap pembelajaran
membaca dan menulis . Pedoman wawancara digunakan untuk mengambil data dengan
wawancara terstruktur dan terbuka. wawancara tidak dilakukan pada semua subjek
penelitian, namun hanya pada siswa yang terlihat menonjol dalam:
1. Peningkatan hasil Induktif kata
bergambar bagi yang mendapat nilai tertinggi
2. Penurunan hasil pengamat bagi
yangn Induktif kata bergambar mendapat nilai
terendah
3. Sikap positif dalam kegiatan membaca
dan menulis Induktif kata bergambar
4. Bersikap negatif dalam pengamatan
induktif kata bergambar.
Aspek
yang diungkapkan dalam wawancara ini adalah:
1. Kebiasaan bersikap positif dalam
belajar permodelan Induktif kata bergambar
2. Kebiasaan bersikap negatif dalam
belajar permodelan Induktif kata bergambar
3. Respon siswa terhadap
pembelajaran membaca dan menulis
4. Penyebab peningkatan kemahiran
membaca dan menulis
5. Penyebab penurunan ketrampilan
baca dan tulis.
Setiap
akhir pembelajaran menulis deskriptif sederhana siswa menulis jurnal yang
berisi pesan dan kesan yang mereka hadapi dalam induktif kata bergambar,serta
saran tentang pembelajaran model induktif melalui teknik pengamatan dalam
mediaInduktif kata bergamabr,atau hal-hal yang ingin di kemukakan siswa
berkaitan dengan pembelajaran Induktif kata bergamabar
c) Pedoman jurnal
Teknik
jurnal dalam penelitian ini ada dua yaitu, jurnal siswa dan jurnal guru. Untuk
jurnal siswa, siswa diminta untuk memberi tanggapan, kesan, kritikan terhadap
pembelajaran keterampilan membaca dan menulis melalui media pembellajaran Media
induktif kata bergambar yaitu cara peneliti menyampaikan materi / bahan yang
digunakan untuk belajar membaca dan menulis. Dengan demikian akan terungkap
kekurangan dan kelebihan para siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Hal ini
sangat dibutuhkan oleh peneliti untuk mengevaluasi dan merefleksi jurnal siswa
tersebut. Jurnal diberikan pada siswa setelah pembelajaran sikluls I berakhir.
Jurnal guru berisi catatan-catatan mengenai perilaku siswa dan respon siswa,
keaktifan siswa pada saat pembelajaran keterampilan menulis melalui teknik pengamatan dengan media induktif kata bergambar .
Seperti yang diungkapkan di atas
setelah selesai pembelajaran melalui media Gambar induktif , penulis
membuat jurnal guru sebagai refleksi yang menggunakan aspek:
1. Sikap positif siswa tentang penggunaan
strategi pembelajaran Induktif kata bergambar
2. Sikap negatif siswa tentang cara
penggunaan Induktif kata bergambar dalam proses pembelajaranya.
3. Respon positif siswa dalam proses
pembelajaran
4. Respon negatif siswa dalam proses
pembelajaran
5. Sikap positif siswa terhadap metode
pembelajaran
6. Sikap negatif siswa terhadap metode
pembelajaran
7. Respon positif siswa terhadap metode
yang digunakan
8. Respon negatif siswa terhadap
metode yang digunakan.
Siswa setiap selesai pembelajaran
Induktif kata bergambar juga membuat
jurnal yang mengungkapkan aspek:
1. Penyebab kesulitan dalam pembelajaran
Induktif kata bergambar.
2. Penyebab kemudahan bejar dengan
pembelajaran Induktif kata bergambar.
3. Persiapan siswa saat mengamati dan memulai pembelajaran selama
menggunakan Induktif kata bergambar.
PARTISIPASI SISWA
LEARNING JOURNAL
|
|
Peserta Didik
|
GURU
|
Sangat senang belajar
menggunakan media induktif kata bergambar
|
Hari ini saya mencoba memberi materi dengan bantuan gambar
,didalam pembelajaran menulis deskriptif sederhana
(induktif kat bergambar)
|
Kami baru
memahami cara menemukan kosa kata dengan termotivasi gambar tersebut
|
Mengajak
siswa menggali kosa kata yang mungkin muncul (inkuiri) dari gambar yang
disediakan
|
Kami sulit memahami tentang kosa kata yang
berhubungan dengangambar tersebut
|
Berdasarkan penglaman kosa
kata siswa sangat kesulitan menemukan kata yang sesuai dan berhubungan erat
dengan induktif gambar yang ada
|
Mencari sumber belajar dari
kamus ,bertanya,berdiskusi dengan teman kelompoknya
|
Mempersiapkan diri menjadi sumber belajar siswa
|
Merasa sulit untuk menyusun
kosa kata yang sudah ada menjadi kalimat
|
Membimbing siswa dengan pola kalimat yang sederhana dan mudah di
pahami.
|
Upaya mempersiapkan kosa kata
menjadi sebuah kalimat dengan benar
secara berkelompok
|
Membangkitkan motivasi
bertanya siswa terkait dengan kosa kata /frase untuk merakit sebuah kalimat
strukturSPO(subyek,predikat,obyek).
|
Senang menyusun kalimat
dengan benar kedalam sebuah paragraph deskriptif yang sederhanasecara
berkelompok.
|
Memberi bimbingan dengan tata cara menyusun
kalimat kedalam sebuah paragraf.
|
Senang mengerjakan evaluasi
dengan media gambar sebagai alat bantu membuat deskriptif sederhana
|
Upaya pengayaan
|
d) Dokumentasi
Dokumentasi
dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data nontes yang berupa gambar
(foto) yang diambil peneliti pada proses pembelajaran siklus I maupun siklus II
berlangsung. Yang perlu dijadikan dokumentasi dalam penelitian ini yaitu pada
inti kegiatan pembelajaran Induktif kata bergambar, pada saat para siswa
menyaksikan Gambar sebagai Induktif belajar siswa dengan penuh perhatian dan
pemahaman akan isi cerita pada Gambar
yang disajikan dan pada saat
siswa mencoba menuangkan atau menuliskan cerita Gambar tersebut menjadi sebuah
kata,phrase,dan menjadi kalimat sederhana
yang dikembangkan sendiri menjadi paragraph pendek. Peneliti menanggapi
hal ini perlu dijadikan sebagai data. Hal ini dimaksudkan dapat sebagai bukti
bahwa penelitian peningkatan keterampilan membaca dan menulis melalui teknik
pemangamatan Induktif kata bergambar sangat memudahkan siswa. Hal ini
benar-benar nyata dilakukan oleh peneliti.
e.Teknik Tes
Peneliti
mengumpulkan data dengan menggunakan tes, tes ini dilakukan sebanyak dua kali
yakni pada kedua siklus dilakukan tes membaca dan menulis melalui model pembelajaran Induktif kata
bergambar dengan teknik pengamatan. Kekurangan yang terdapat pada siklus
pertama harus dapat diperbaiki pada siklus kedua. Dalam penelitian ini siswa
melaksanakan tugas secara individu yakni setiap siswa menulis
kata,frase,kalimat yang tertera pada lembar yang telah disediakan.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengambilan data dengan teknik tes adalah:
a. Memberikan materi pembelajaran
Induktif kata bergambar.
c.Mengarahkan siswa dalam proses
pengamatan
d.Siswa ditugasi menulis melalui media pembelajaran Induktif kata
bergambar.
e.Meneliti dan mengolah data dari
hasil pengamatan Induktif gambar.
f. Peneliti mengukur kemampuan
menulis siswa berdasarkan hasil tes pada siklus I dan siklus II Berdasarkan
hasil tes siklus I dan siklus II target tingkat keberhasilan siswa ditetapkan
jika dapat mencapai nilai rata-rata kelas(KKM)
H.Prosedur Penelitian
Penelitian
ini dilakukan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri atas empat langkah yaitu:
1.Perencanaan adalah rencana tindakan
yang akan dilakukan untuk meningkatkan
keterampilan menulis deskriptif sederhana.
2.Tindakan adalah pembelajaran macam
apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya peningkatan keterampilan menulis Deskriptif
sederhana.
3.Observasi atau pengamatan adalah
pengamatan terhadap kinerja siswa selama proses pembelajaran dan pengamatan
terhadap hasil kerja siswa
4.Refleksi adalah kegiatan mengkaji dan mempertimbangkan hasil
pengamatan sehingga dapat dilakukan revisi terhadap proses belajar mengajar
selanjutnya
BAB IV
HASIL TINDAKAN & PEMBAHASAN
Rendahnya
ketercapaian proses pembelajaran menulis pada
kelas VII F di SMP N 3 Purwareja Klampok sangat mencolok dengan kelas
kelas yang lain, Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi
oleh karena itu, pembelajaran BahasaInggris diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam berkomunikasi ,dengan Bahasa Inggris baik lisan maupun
tulisan. Pembelajaran bahasa selain untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan
bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Siswa tidak hanya diharapkan mampu
memahami informasi yang disampaikan secara lugas atau langsung tetapi juga
dapat memahami informasi yang disampaikan secara terselubung atau tidak secara
langsung.
Sehingga meningkatkan mutu penggunaan bahasa inggris
di Sekolah baik lisan dan tulisan
penting dimulai dari kelas VII sebagai landasan ketrampilan bahasa di
jenjang kelas yang berikutnya.Alasan mendasar Peneliti mengadakan penelitian
melalui model Induktif kata bergambar pada pembelajaran baca dan tulis adalah
kemampuan baca dan tulis siswa Saya sangat rendah ,hal ini di tandai dengan
a)Rendahnya para siswa menemukan ide menulis dengan benar.
b)Rendahnya kemampuan siswa menyusun kata kedalam sebuah kalimat.
c)Rendahnya pe tanda baca dengan menggunakan tanda baca yang benar.
d)Kurangnya keberanian memunculkan ketrampilan secara alamiah,yang
sebenarnya merupakan potensi siswa yang paling mahal.
Dari 37 siswa kelas VII F SMP N 3 purwareja Klampok
11(29,72%) siswa memperoleh skor 2 ;23 (62,16%)siswa memperoleh skor 3;2(5,40%)
siswa memperoleh skor 4;1(2,70%)siswa memperoleh skor 5,serta tidak satupun
(0%)siswa yang mendapatkan skor minimal 6
Dari hasil yang tampak diatas menunjukan bahwa Siswa
mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran menulis deskriptif walaupun
sederhana mungkin terutama mulai dari mengekplorasi kosa kata kemudian
merangkaikan menjadi sebuah kalimat yang benar,kemudian menyusunya menjadi
sebuah deskriptif ,kesulitan untuk memadukan atau menghubungkan
kalimat-kalimatnya dengan benar,serta kesulitan dalam menemukan imaginasinya
tampa stimulus berupa media sebagai alat pembelajaran.Berdasarkan pratindakan
tersebut munculah gagasan peneliti untuk melakukan penelitian supaya mampu mengoptimalisasikan pembelajaran menulis
deskriptif melalui ‘media pembelajaran Induktif kata bergambar’
Meskipun sudah banyak model-model didalam sejarahnya
dan banyak dikembangkan oleh beberapa praktisi Pendidikan,namun model
Induktif Kata Bergambar (picture-word inductive
model)merupakan salah satu strategi pengjaran tambahan yang sangat menarik dan
luar biasa,utamanya dalam keluasan dan landasannya.
Dari hasil observasi diketahui bahwa pada saat proses
belajar mengajar menulis, dahulu tidak mengenalkan media pembelajaran, hanya
dengan metode structure learning (SPO:Subyek,predikat,obyek).Guru
hanya memberi informasi akan memberi pembelajaran menulis,tampa sedikit memberi
gambaran jelas dan langkah langkah untuk mampu menulis secara metodik.Siswa
merasa kurang menarik,membosankan dan tidak termotivasi untuk mengikuti
pelajaran menulis.Ketika itu Guru menjelaskan cara menulis deskriptif sederhana
secara teoritikal bahwa deskriptif adalah kalimat yang mengidentifikasikan
sesuatu benda,orang atau hewan tamba mediapembelajaran yang membantu untuk mengoptimalisasikan pembelajaran
menulis. Dari segi hasil pada kondisi awal Siswa ternyata kurang memenuhi
standar persentase minimal pencapaian indikator penilaian hasil
menulis.Dari siswa pra tindakan terlihat bahwa tidak satupun
siswa memenuhi indikator penilaian untuk menulis yang minimal 6 .Dari 9
indikator yang ditargetkan ,rata-rata siswa memperoleh 1-2 indikator penilaian
di setiap aspeknya .Pada tahap pratindakan ini ,kemampuan Siswa ternyata
rendah.Rata-rata kemampuan siswa 5,05 atau dapat dikatakan kurang dari skor
yang ditetapkan 60% .Kebanyakan siswa anya mampu mengerjakan 1-2 indikator
aspek menulis yang telah di tetapkan .
Perencanaan
Adapun kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap
perencanaan ini adalah sebagai berikut:
a.
Membuat skenario PBM(Proses
Belajar Mengajar) dengan menggunakan pola latihan latihan berjenjang dari
jenjang yang paling mudah hingga meningkat ke yang paling kompleks.
b.
Membuat lembar observasi untuk
mengukur hingga sejauh mana ketercapaian model PBM untuk meningkatkan
ketrampilan dan kreatifitas menulis deskriptif sederhana melalui media Induktif kata bergambar
c.
Membuat Alat peraga baik manual
dengan flash cards ,slide Power point ataupun bersentuhan benda
langsung(Oyektif)
d.
Mendesain alat Evaluasi untuk
mengetahui kemampuan menulis deskriptif sederhana .Alat evaluasi ini digunakan
oleh peneliti adalah dalam rangka penelitian tindakan dalam teknik test.
Pada proses pra tindakan peneliti melakukan penilaian tentang
kemampuan menulis untuk mengukur kelayakan untuk melakukan tindakan.Untuk table
pengukur kemampuan siswa adalah sebagai berikut:
Tabel
Indikator Penilaian Menulis Deskriptif melalui Media Induktif kata bergambar.
No
|
Aspek
|
Skor
|
Deskriptor
|
1
|
Keutuhan
|
3
|
Gambar diceritakan secara
lengkap berdasarkan rangkaian kata yang digali /muncul dari gambar lalu
kemudian menjadi sebuah kalimat untuk mengidentifikasikan. Dan pada akhirnya
menjadi deskriptif yang utuh dan benar.
Penceritaan pada sebuah
gambar /pengidentifikasikan kalimat kurang urut dan masih acak
Penceritaan pada sebuah
paparan gambar /pengidentifikasian tidak urut sama sekali
|
2
|
Kepaduan
|
3
2
1
|
Antar kalimat disambung
dengan kata penghubung yang benar dan tepat
Antar kalimat dihubungkan
dengan kata sambung /pengulangan kata kunci/rujukan ,namun ada beberapa kata
penghubung yang tidak tepat dan benar.
Antar kalimat tidak
dihubungkan dengan kata sambung /pengulangan kata kunci/rujukan yang
dipersiapkan.
|
3
|
Ejaan dan tanda baca
|
3
2
1
|
Tidak terdapat kesalahan struktur kalimat,penggunaan ejaan dan tanda
baca.
Terdapatbeberapa(tidaklebih dari3)kesalahan struktur kalimat,ejaan dan tanda baca
Terdapat banyak (lebih dari3)kesalahan struktur kalimat,ejaan dan tanda baca.
|
Hasil Indikator Kemampuan Menulis
Kelas VII F Semester Genap
|
|||||||||||||||||||||
Kompetensi Dasar 11.1(Tek
deskriptif)
|
|||||||||||||||||||||
No
|
Aspek deskriptor
|
Skor
|
|||||||||||||||||||
Keutuhan
|
Kepaduan
|
Ejaan dan
|
|||||||||||||||||||
tanda baca
|
|||||||||||||||||||||
3
|
2
|
1
|
3
|
2
|
1
|
3
|
2
|
1
|
|||||||||||||
R1
|
2
|
3
|
1
|
6
|
|||||||||||||||||
R2
|
1
|
2
|
1
|
4
|
|||||||||||||||||
R3
|
3
|
1
|
2
|
6
|
|||||||||||||||||
R4
|
1
|
1
|
2
|
4
|
|||||||||||||||||
R5
|
1
|
2
|
2
|
5
|
|||||||||||||||||
R6
|
1
|
1
|
1
|
3
|
|||||||||||||||||
R7
|
2
|
2
|
2
|
6
|
|||||||||||||||||
R8
|
3
|
1
|
2
|
6
|
|||||||||||||||||
R9
|
2
|
3
|
1
|
6
|
|||||||||||||||||
R10
|
1
|
1
|
2
|
4
|
|||||||||||||||||
R11
|
2
|
1
|
3
|
6
|
|||||||||||||||||
R12
|
2
|
2
|
2
|
6
|
|||||||||||||||||
R13
|
2
|
2
|
1
|
5
|
|||||||||||||||||
R14
|
3
|
2
|
1
|
6
|
|||||||||||||||||
R15
|
1
|
1
|
2
|
4
|
|||||||||||||||||
R16
|
2
|
2
|
2
|
6
|
|||||||||||||||||
R17
|
1
|
1
|
1
|
3
|
|||||||||||||||||
R18
|
2
|
2
|
1
|
5
|
|||||||||||||||||
R19
|
1
|
2
|
2
|
5
|
|||||||||||||||||
R20
|
1
|
1
|
2
|
4
|
|||||||||||||||||
R21
|
3
|
3
|
2
|
8
|
|||||||||||||||||
R22
|
2
|
3
|
2
|
7
|
|||||||||||||||||
R23
|
1
|
2
|
1
|
4
|
|||||||||||||||||
R24
|
1
|
1
|
1
|
3
|
|||||||||||||||||
R25
|
2
|
2
|
1
|
5
|
|||||||||||||||||
R26
|
2
|
2
|
2
|
6
|
|||||||||||||||||
R27
|
3
|
1
|
3
|
7
|
|||||||||||||||||
R28
|
2
|
3
|
1
|
6
|
|||||||||||||||||
R29
|
1
|
1
|
2
|
4
|
|||||||||||||||||
R30
|
3
|
1
|
3
|
5
|
|||||||||||||||||
R31
|
2
|
2
|
2
|
6
|
|||||||||||||||||
R32
|
1
|
2
|
1
|
4
|
|||||||||||||||||
R33
|
3
|
2
|
1
|
6
|
|||||||||||||||||
R34
|
1
|
1
|
2
|
4
|
|||||||||||||||||
R35
|
2
|
2
|
2
|
5
|
|||||||||||||||||
R36
|
1
|
1
|
1
|
3
|
|||||||||||||||||
R37
|
3
|
2
|
1
|
4
|
|||||||||||||||||
5.05
|
|||||||||||||||||||||
Guru mata Pelajaran
|
|||||||||||||||||||||
Bahasa Inggris
|
|||||||||||||||||||||
Yik yen udo sedyo w.SPd .Ing
|
|||||||||||||||||||||
NIP:19650615 198803 1021
|
|||||||||||||||||||||
tindakan
PPnguasaan
kemampuan siswa
Taraf
Penguasaan atau Kemampuan%
|
Kualifikasi
|
Nilai
Angka
|
Keterangan
|
66.7% - 100%
|
Sangat baik
|
6 - 9
|
Berhasil
|
33.4% - 66.6%
|
Baik
|
3 - 5
|
Kurang berhasil
|
05% - 33%
|
Kurang
|
0 - 3
|
Tidak berhasil
|
Keterangan :
Hasil presentase kemampuan siswa adalah jumlah
indikator yang dilakukan siswa sesuai dengan pedoman penilaian kemampuan
menulis siswa ,dibagi dengan ndikator yang ada dan dikalikan 100%
Presentase dilakukan dengan mengukur
kemampuan siswa,yaitu:
1)
1)Apabila presentase menunjukan
60% atau lebih siswa sampel mendapat nilai 6
maka rata-rata siswa sampel dikatakan mampu,serta metode yang digunakan
dapat dinyatakan berhasil.
2)
Apabila hasil persentase menunjukan
kurang dari 60% sampai 40% siswa dapat
dikatakan cukup mampu,serta metode pembelajaran yang digunakan dapat dinyatakan
berhasil.
3)
Apabila Tabel penguasaan
menujukan kurang dari 30% sampai 0% maka menunjukan bahwa penggunaan metode ini
tidak berhasil
Kalau kita perhatikan ,dalam setiap kalimat pada
suatu karangan pada dasarnya kalimat itu disusun oleh unsur-unsur yang
membentuknya.Unsur unsur itulah yang membangun dan membentuk suatu
kalimat.Unsur unsur kalimat itu tidak lain adalah kosa kata,Dengan kosa kata
itulah yang membentuk kalimat.Bagian –bagian kalimat tersebut adalah:
a)Subyek b)Predikat c)Obyek
d)Keterangan e)Tanda baca f)Preposisi
g)Kata sambung
Peneliti menggunakan metode The double cycles untuk
dapat membedah penelitian tindakan yang lebih mengarahkan pada prestasi
peningkatan kreatifitas dan ketrampilan menulis.
The Double Cycles
Peneliti disini menggunakan siklus
ganda atau lebih dikenal dengan the double cycles ini berdasarkan asumsi
bahwa untuk bisa menulis dengan baik, siswa harus memiliki pemahaman yang
mendalam mengenai apa yang akan mereka tulis. Mereka perlu mempelajari jenis
gambar yang akan mereka amati ; tujuan sosial,
struktur generik serta fitur bahasanya. Beberapa aspek kebahasaan perlu
peneliti memahami aspek yang diamati tersebut untuk melangkah dalam melakukan
tindakan yang
No
|
Aspek yang diamati
|
Siklus 1
|
Siklus 2
|
1
|
Menggali kosa kata dan frase
|
60%
|
80%
|
2
|
Mampu menyusun kedalam sebuah kalimat
|
60%
|
80%
|
3
|
Mampu menyusun kalimat dengan kata sambung,preposisi dengan benar
|
60%
|
80%
|
4
|
Membuat deskriptif utuh sederhana yang baik dan benar secara
mandiri
|
60%
|
80%
|
akan dikerjakan dan di harapkan oleh
peneliti pada langkah berikutnya
Adapun siklusnya
adalah:
q Siklus lisan 1
q Siklus tulis 2
Pelaksanaan penelitian tindakan
kelas dalam dua siklus ini dapat digambarkan dengan mengikuti alur sebagai ber
MASALAH MASALAH

Siswa kurang terampil Siswa terampil
Keterangan : S1:
Siklus Satu P
: Planning
S2: Siklus
dua A :
Acting
O : Observing
R : Reflecting
Model dua siklus ini mendahulukan
siklus baca sebelum siswa secara mandiri dapat menulis sebuah jenis teks dalam
siklus tulis, karena bahasa tulis merupakan representasi dari bahasa lisan.
Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu:
1.
Tahap Satu, disebut Building
Knowledge of Field
2. Tahap Dua, disebut Modeling of Text
3.
Tahap Tiga, disebut Joint
Construction of Text
4.
Tahap Empat, disebut Independent
Constructional
Pelaksanaan
Peneliti memulai akan melakukan tindakan menggunakan
strategi yang benar benar dipersiapkan. Dalam tahap pelaksanaan tindakan ,peran
peneliti adalah :
Ø
Merancang teknik yang akan
dilaksanakan didalam proses PBM(Proses Belajar Mengajar)
Ø Berkolaborasi dengan beberapa guru dalam melaksanakan tindakan.
Ø Peneliti hanya menjadi pendamping yang sifatnya member pengarahan,motivasi,menuntun,dan
member rangsangan (stimulus)agar para
pratisi/kolaborator dapat leluasa melakukan perannya.
SIKLUS 1
Pada
proses pendahuluan Peneliti menggali motivasi pada pra pembelajaran dengan
menarik dan menggugah minat belajar siswa dengan yell-yel,bernyanyi atau bentuk orasi
,pernyataan dan lain lainya.
a.Greeting
and checking for the role
peneliti : What are
you up to these days(how are you)
Siswa
: Fine,Ok,Well,Good....and You?
Peneliti : fine
too,thanks.
Siswa : You’re welcome
b.Brainstorming
Pada proses pengamatan
dan menggali kosa kata sebagai dasar dari PBM menulis,peneliti melaksanakan
berbagai langkah:
·
Remind the structure of simple present and there,preposition,conjuction,adverb ect.
·
Give the inductive picture about The Butterfly
·
Do you know the things around our Garden?
·
Do you know the colour in The Butterfly intersted?
·
What is color of the buterfly’s fur?
·
Where is it?
Give the example:

Induktif kata bergambar
|
|
|
|
|
|
|
|
Melakukan tindakan 1
Langkah 1(vocabularies
observer)
Peneliti mengajak siswa observer tentang kosa kata
yang berhubungan dengan apa yang kita lihat dan siswa mampu menemukan kosa kata
sebagai berikut:
VOCABULARIES
There and
so/also or Stripe
white and black tame animal wonderful always green leaf verry adhere
garden darkbrown
redsoftfur
body Butterfly garden
Siswa terarahkan dan diharapkan memahami masing masing
arti dari setiap kata yang telah ditemukan.Lalu dilanjutkan untuk menyusun ke
dalam bentuk kalimat yang masih terpisah.Dari sinilah dasar akan terbentuknya
sebuah deskriptif sederhana.
What is it means………….?
1.There is /are……….7.wonderful…………13.darkbrown…………..
2.And………………..8.always………….....14.red……………………
3.So/also……………..9.green leaf…………15.softfur………………
4.White and black…
10.verry…………… 16.body…………………
5.Tame……………… 11.adhere…………
17.Butterfly……………..
6.Animal…………… 12.garden……………18 .garden……………….
Langkah 2 (make sentences)
Setelah proses tersebut terlampui maka peneliti
membimbing siswa untuk membuat susunan dari kalimat terpisah pisah menjadi sebuah
paragraph sederhana dengan conjuction,preposition ,pronoun dan kalimat struktur
kalimat yang benar.
Melakukan tindakan 2
Langkah 3 (make paragraph)
Observasi
Pada siklus 1 ini kemajuan pembelajaran pada
penggunaan media pembelajaran mengalami perubahan yang signifikan dari data awal
yang peneliti peroleh hingga efektifitas penggunaan media pembelajaran induktif
kata bergambar,melalui latihan yang disiapkan seperti dibawah ini adalah alat
untuk dapat mengobservasi validitas penelitian yang sedang dilaksanakan.
Contoh soal 1
The Butterfly
There is a butterfly in my Garden .
It;s very wonderful.
The butterfly has red soft fur,stripe white and black so
The buterfly’sbody is the darkbrown colour and
It’s always to adhere on flower or the green leaf.
It is tame animal.
I ‘m very like it.
Rearrange these are sentences in to right paragraph!
………………………………………………………….
………………………………………………………….
…………………………………………………………
………………………………………………………….
………………………………………………………….
…………………………………………………………
…………………………………………………………..
Refleksi
Pada awal pembelajaran ini,skemata siswa lambat
muncul.Tanggapan siswa tidak sesuai dengan outline yang dituliskan peneliti di
papan tulis .Peneliti dan kolaborator bersepakat bahwa hal tersebutu
dimungkinkan dengan belum dioptimalkan media pembelajaran ,disamping teknik skemata
ini baru pertama dilaksanakanUntuk itu, pada tindakan pembelajaran selanjutnya
media pembelajaran dipersiapkan lebih mantap lagi. Penulisan jawabann siswa
pada papan tulis ,dan pujian yang diberikan oleh peneliti kepada siswa
menjadikan motivasi siswa untuk lebih aktif .Peneliti dan kolaborator sepakat
agar penelitilebih sering memberikan penghargaan terhadap siswa.
SIKLUS 2
Melakukan tindakan 3
Peneliti merencanakan tindakan lebih jauh setelah siswa mampu menyusun
kedalam sebuah kalimat penjelasan lalu kemudian diarahkan kedalam bentuk
paragraph sederhana.Pada siklus ini peneliti melakukan pra tindakan berupa penjelasan
tentang struktur kalimatnya,pronoun,obyek,keterangan kalimat,countable dan
uncountable nouns,preposition,conjunction secara singkat karena pembelajaran
tersebut telah di ajarkan pada semester sebelunya,hal ini hanya sekedar
mengingatkan untuk merujuk dalam pembuatan deskriptif sederhana.
Langkah 4 (membentuk deskriptif sederhana)
Melakukan tindakan 3
Siswa dibimbing untuk menyusun sebuah penjelasan
tentang identifikasi dari induktif kata bergambar yang disediakan oleh peneliti
guna untuk memudahkan siswa dapat terarah pada proses belajar menulis
deskriptif sederhana
Contoh soal 2
The Butterfly
There
is a …….. in my …………………..
It;s very ………............................................
The butterfly has ………………………….
The buterfly’sbody is ………………………
It’s always to…………. or the ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,.
It is tame ….......
I ‘m very …………..
Contoh soal 3
The Butterfly
There is a butterfly in my Garden .It;s very
wonderful.The butterfly has red soft fur,stripe white and black so the
buterfly’sbody is the darkbrown colour and It always to adhere on flower or the
green leaf.It is tame animal.I’m very like it.
Melakukan
tindakan 4
Peneliti memberikan induktif kata bergambar sebagai
bahan materi tulisan deskriptif induktif kata bergambar untuk masing masing
kelompok,hal ini sebagai alat ukur penelitian hingga sejauh mana penelitian ini
berhasil untuk menuingkatkan kemampuan menulis siswa kelas VII F semester genap
di SMP Negeri 3 Purwareja Klampok.
Describe this picture in
your best writing ?
KELOMPOK
1 KELOMPOK 2

………………………………… ……………………………….
………………………………… ……………………………….
………………………………… ……………………………….
………………………………… ……………………………….
………………………………… ……………………………….
KELOMPOK 3
KELOMPOK 4

………………………………… ……………………………….
………………………………… ……………………………….
………………………………… ……………………………….
………………………………… ……………………………….
………………………………… ……………………………….
KELOMPOK 5 KELOMPOK 6
![]() |
![]() |
||
………………………………… ……………………………….
………………………………… ……………………………….
………………………………… ……………………………….
………………………………… ……………………………….
………………………………… ……………………………….
Masing masing kelompok setelah selesai membuat tulisan
berupa deskriptif dari beberapa gambar latihan pada setiap kelompok diharapkan
mampu menterjemahkan hasil tulisan yang kemudian dipaparkan didepan kelas oleh
masing masing kelompok tersebut.
Langkah 5 (Menterjemahkan )
Siswa berkelompok menterjemahkan hasil pekerjaanya
menulis deskriptif tersebut memlalui model induktif kata bergambar seperti
contoh:
Contoh soal 4
KUPU
Dikebunku tersebut ada seekor Kupu .Kupu tersebut mempunyai bulu merah
halus,dan bergaris hitam putih juga tubuhnya berwarna coklat tua dan Dia selalu
hinggap diatas bunga dan daun hijau,Dia binatang yang jinak.Aku sangat
menyukainya
Melakukan tindakan 5.
Peneliti menyiapkan beberapa gambar latihan untuk
dijadikan induktif kata bergambar yang dapat mengantarkan siswa melauli proses
pembelajaran sehingga mampu menulis kalimat deskriptif sederhana.
Langkah 6 (Latihan kelompok
untuk Menulis Deskriptif dengan gambar Induktif)
Write the
following text carefully with add pictures below!
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |

![]() |
![]() |
|||||
![]() |
||||||
![]() |
||||||
![]() |
||||||
![]() |
||||||
![]() |
![]() |
|||||||||
![]() |
||||||||||
![]() |
||||||||||
![]() |
![]() |
|||||||||
![]() |
![]() |
||||||
![]() |
![]() |
||||||

![]() |
![]() |
|||||||||
![]() |
![]() |
|||||||||
![]() |
||||||||||
![]() |
||||||||||
Melakukan tindakan 6
Peneliti meneyelesaiakan akhir dari siklus untuk
mencari penilaian hasil penelitian tersebut dengan test menulis berupa menulis
paragraph yang merupakan deskriptif dari induktif kata bergambar.
Langkah 7 (Ulangan
individu)

Make sentences
become to the best simple of
descriptive!
………..
………………………………………………………………..
………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………etc
Melakukan tindakan 7
Peneliti merancang
pedoman penilaian yang valid untuk test menulis sehingga mampu menggambarkan
kemampuan dan ketidak mampuan sisaw didalam proses PBM(proses belajar mengajar)
tersebut seperti dibawah ini:
Tabel taraf penguasaan
kemampuan
Taraf Penguasaan atau Kemampuan%
|
Kualifikasi
|
Nilai Angka
|
Keterangan
|
66.7% - 100%
|
Sangat baik
|
6 - 9
|
Berhasil
|
33.4% - 66.6%
|
Baik
|
3 - 5
|
Kurang berhasil
|
05% - 33%
|
Kurang
|
0 - 3
|
Tidak berhasil
|
1.Tiap
nomor dengan jawaban benar skornya 3
2.Skor maksimal 9 X
10 = 90
3.Nilai maksimal
=10
4.Nilai
siswa diperoleh dengan menggunakan rumus
Skor
perolehan
9
Rubrik kemampuan menulis deskriptif dengan Induktif kata
bergambar
No
|
Aspek
|
Skor
|
Deskriptor
|
1
|
Keutuhan
|
3
|
Gambar diceritakan secara
lengkap berdasarkan rangkaian kata yang digali /muncul dari gambar lalu
kemudian menjadi sebuah kalimat untuk mengidentifikasikan. Dan pada akhirnya
menjadi deskriptif yang utuh dan benar.
Penceritaan pada sebuah
gambar /pengidentifikasikan kalimat kurang urut dan masih acak
Penceritaan pada sebuah
paparan gambar /pengidentifikasian tidak urut sama sekali
|
2
|
Kepaduan
|
3
2
1
|
Antar kalimat disambung
dengan kata penghubung yang benar dan tepat
Antar kalimat dihubungkan
dengan kata sambung /pengulangan kata kunci/rujukan ,namun ada beberapa kata
penghubung yang tidak tepat dan benar.
Antar kalimat tidak
dihubungkan dengan kata sambung /pengulangan kata kunci/rujukan yang
dipersiapkan.
|
3
|
Ejaan dan tanda baca
|
3
2
1
|
Tidak terdapat kesalahan struktur kalimat,penggunaan ejaan dan
tanda baca.
Terdapatbeberapa(tidaklebih dari3)kesalahan struktur kalimat,ejaan dan tanda baca
Terdapat banyak (lebih dari3)kesalahan struktur kalimat,ejaan dan tanda baca.
|
O
Observasi
Melakukan tindakan 8
Penelitian dilakukan secara simultan dan bertanggung
jawab, langkah perlangkah dari mulai rencana yang dipersiapkan dengan baik dan
tindakan tindakan yang membimbing ,terarah dan berurutan dengan baik tersususun
untuk disajikanya kepada siswa.Bersama dengan para kolaborator dan siswa
peneliti menggali penilaian untuk diri melalui observasi dan pelaksanaan dengan
menerima segala kekurangan dan kelebihan kritikan dan perbaikan perbaikan
sifatnya membangun dan membantu menjadikan penelitian ini semakin sempurna dan
berhasil nilai baik terhadap kemejuan belajar siswa terutama siswa kelas VII F
SMP Negeri 3 Purwareja klampok.
Peneliti dan bersama sama kolaborator memasuki kelas
dan memulai proses dengan cermat dan terprogram dari proses yang akan
disajikannya. Demikian tersaji beberapa proses yang peneliti dokumentasikan
bersama siswa dan kolaborator didalam proses PBM (proses belajar
mengajar)berbahasa Inggris menulis deskriptif sederhana melalui model induktif kata bergambar:
Foto
Setelah berakhinya sebuah proses pembelajaran bersama
kolaborator dan siswa,mereka memberi
jurnal dan memberi tanggapan dengan lembar observasi yang hendaknya diisi oleh kolaborator dan observasi/pengamatan
hasil belajar dari siswa,hal ini merupakan alat penilaian diri bagi kemajuan
penelitian tatkala penelitian sedang berlangsung
bagi peneliti hal ini sangat penting untuk dilakukan pengamatan oleh observer sebagai
penilaian diri peneliti itu sendiri.
PEMERINTAH KABUPATEN
BANJARNEGARA
DINAS
PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMP NEGERI 3 PURWOREJO KLAMPOK
Alamat : Jl. Raya Timur 343/51 Telp. 0286-479156
Pwj-Klampok,
Banjarnegara 53474
LEMBAR
OBSERVASI AKTIVITAS GURU
DALAM
PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS
Nama Guru : …….. Kelas/Semester : …………
SK/KD : ………. Tahun Pelajaran: ………….
NO.
|
KEGIATAN
|
ASPEK YANG DINILAI
|
KRITERIA
|
|
Ya
|
Tidak
|
|||
1
|
Pendahuluan
|
a.
Membuka pelajaran
|
||
b.
Menggali pengetahuan awal
siswa
|
||||
c.
Memberi motivasi yang dapat
membangkitkan minat siswa
|
||||
d.
Menyampaikan tujuan
pembelajaran
|
||||
2
|
Inti
|
a.
Menyampaikan materi dengan
jelas dan sesuai dengan herarki belajar dan karakter siswa
|
||
b.
Mengaitkan materi dengan
realitas kehidupan
|
||||
c.
Menujukkan penguasaan materi
pembelajaran
|
||||
d.
Melaksanakan pembelajaran
secara runtut
|
||||
e.
Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai
|
||||
f.
Menguasai kelas
|
||||
g.
Melaksanakan pembelajaran
sesuai alokasi waktu yang direncanakan
|
||||
h.
Menumbuhkan partispasi aktif
siswa dalam pembelajaran
|
||||
i.
Menunjukkan sikap terbuka
dengan respon siswa
|
||||
j.
Menumbuhkan keceriaan dan
antusiasme dalam belajar
|
||||
k.
Menjadi fasilitator dalam
pembelajaran
|
||||
l.
Menggunakan media
pembelajaran secara efektif dan efisien
|
||||
m.
|
||||
n.
Melibatkan siswa dalam
pemanfaatan media
|
||||
o.
Mengoptimalkan interaksi
antar siswa/siswa dengan guru melalui kerja kelompok
|
||||
p.
Membimbing siswa dalam
diskusi
|
||||
q.
Memberi kesempatan siswa
untuk bertanya
|
||||
r.
Menggunakan bahasa lisan dan
tulisan secara jelas, baik, dan benar
|
||||
s.
Memberi penghargaan dan
penguatan
|
||||
3
|
Penutup
|
a.
Membimbing siswa untuk
menyimpulkan materi
|
||
b.
Melakukan penilaian akhir
sesuai kompetensi (tujuan).
|
||||
c.
Memberi tugas pada siswa
|
||||
d.
Menutup pelajaran
|
||||
Jumlah
|
||||
Keterangan:
1.
Berilah tanda check list(v)
pada kolom yang tersedia sesuai dengan pengamatan anda
2.
Skor 1: aspek yang dilakukan
guru(Ya)
3.
Skor 2: aspek yang dilakukan
guru (tidak)
4.
Skor maksimal : 26
5.
Rentang : 0 - 6 = Kurang
6.
Rentang : 7 - 13 = Cukup
7.
Rentang : 14 - 20 = Baik
8.
Rentang : 21 - 26 = Amat Baik
|
||||
![]() |
||||
PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMP NEGERI 3 PURWOREJO KLAMPOK
Alamat : Jl. Raya Timur 343/51 Telp. 0286-479156 Pwj-Klampok,
Banjarnegara 53474
LEMBAR
OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
DALAM
PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS
Nama Siswa :
……….
Kelas/Semeser :
………..
Tahun Pelajaran :
…………
NO
|
KRITERIA
|
|
1
|
Perhatian Siswa terhadap
penjelasan guru
|
|
e.
Memperhatikan, menyimak,
mencatat
|
4
|
|
f.
Mencatat
|
3
|
|
g.
Memperhatikan
|
2
|
|
h.
Kurang perhatian
|
1
|
|
2
|
Aktivitas siswa dalam diskusi kelompok
|
|
t.
Dapat bekerja sama,
mengemukakan ide, menjawab pertanyaan teman dan menghargai pendapat teman.
|
4
|
|
u.
Dapat bekerja sama,
mengemukakan ide
|
3
|
|
v.
Dapat bekerja sama,
|
2
|
|
w.
Tidak beraktivitas
|
1
|
|
3
|
Kemampuan siswa mengemukakan pendapat
|
|
e.
Responsif. Runtut, mudah
dipahami disertai contoh
|
4
|
|
f.
Responsif. Runtut, mudah
dipahami
|
3
|
|
g.
Responsif. Runtut
|
2
|
|
h.
Tidak berpendapat
|
1
|
|
4
|
Kemampuan siswa bertanya
|
|
a.
Relevan, logis, mudah
dipahami
|
4
|
|
b.
Relevan, logis
|
3
|
|
c.
Relevan
|
2
|
|
d.
Tidak bertanya
|
1
|
|
5
|
Kemampuan siswa membangun ide
|
|
a.
Memahami materi, mengorganisasikan
ide, mengaitkan dengan keseharian, menyampaikan ide.
|
4
|
|
b.
Memahami materi,
mengorganisasikan ide
|
3
|
|
c.
Memahami materi
|
2
|
|
d.
Belum mampu mengembangkan ide
|
1
|
|
6
|
Kemampuan siswa menarik kesimpulan
|
|
a.
Kesimpulan benar, logis,
sesuai dengan tujuan pembelajaran
|
4
|
|
b.
Kesimpulan logis, sesuai
dengan tujuan pembelajaran
|
3
|
|
c.
Kesimpulan logis
|
2
|
|
d.
Kesimpulan masih kabur
|
1
|
|
Jumlah
|
Keterangan:
Lingkarilah skor
pada kolom yang tersedia sesuai keadaan siswa yang anda amati.
1.Skor maksimal : 24
2.Rentang : 6 – 10 = sangat
rendah
3.Rentang : 11 - 15 = Rendah
4.Rentang : 16 - 20 = Tinggi
5.Rentang : 21 - 25 = Sangat tinggi
|
Refleksi
Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media
induktif kata bergambar dapat membuat suasana kelas hidup dan hal tersebut
memunculkan skemata siswa lebih awal.Peneliti dan kolaborator bersepakat agar
guru mempersiapkan pembelajaran dengan sebaik baiknya.Hal ini akan memungkinkan
siswa lebih bersikap positif dan kritis terhadap pembelajaran induktif kata
bergambar dalam pembelajaran bahasa Inggris menulis deskriptif sederhana.
Peneliti sepakat dengan kolaborator menyepakati ,letak ide pokok
menulis adalah pada penguasaaan grammar yang dijelaskan pada awal
pembelajaran,schemata siswa cocok dengan materi induktif kata bergambar dalam
proses pembelajaran menulis deskriptif sederhana dengan penggunaan media
induktif kata bergambar mampu menanggulangi tingkat paradigma kesulitan menulis
yang tinggi menjadi mudah dan sederhana.
Peneliti dan kolaborator juga menyepakati dan menyimpulkan bahwa
pembelajaran sudah sesuai dengan scenario yang telah dipersiapkan dan
direncanakan .Penggunaan media ICT yang tepat dan menarik ketika PBM (proses
belajar mengajar )berlangsung.Materi pembelajaran yang sesuai dengan
pertumbuhan siswa dan tingkat dasar pengembangan belajar siswa dari tingkat
dasar siswa (diambil dari fantasi dan imaginasi proses)menjadi hal yang sangat
menarik bagi siswa.Hal ni menumbuhkan sikap positif siswa terhadap pembelajaran
induktif kata bergambar untuk proses
menulis deskriptif sederhana didalam PBM (proses belajar mengajar )Bahasa
Inggris.Keberhasilan penggunaan media pembelajaran induktif kata bergambar mempercepat
kemampuan menulis siswa secara natural tidak abstrak lagi,siwa mampu menulis
secara alamiah dengan bimbingan induktif gambar dan siswa mengembangkan
pemikiran kreatifitas menulis dengan mudah.
DAFTAR PUSTAKA
- Caraka,Cipta loka .1971,Tekhnik Mengarang .Jakarta:Yyayasan Kanisius
- Tarigan 1989.Pengajaran Tata bahasa Kasus suatu Penelitian Kepustakaan .Dedikbud:Jakarta
- Joyce,Bruce,Weil,Marsha and Showers,Beverly.1992.Models of teaching.London:Allyn and Bacon.(Indonesia version))
- Bobby Deporter dan Mike Hemacki,dkk.2000.Quantum Learning.Bandung
- Harsiati,Titik.2001,Penelitian Tindakan Kelas,Malang :UMM
- Mc cloud,Scot .2001.Understanding comics.Jakarta:KPG
- http://pakguruonline/pendidikan.net
- Calhoun ,E.2002.”Action Research for School Improvement”
- Departemen Pendidikan Nasional 2002.Contextual Teaching And Learning .Jakarta :Direktorat jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.
- Depdiknas,2003.Kurikulum 2004.Jakarta:Depdiknas.
- Wiriatmadja,Rochiati.2005.Metode Penelitian Tindakan Kelas . UPI Bandung .
- Muslich,Masnur’Melaksanakan PTK itu Mudah(classroom action research)Pedoman praktis bagi guru professional.Edisi ke -1.cet.4-Jakarta Bumi Aksara .2010





































Tidak ada komentar:
Posting Komentar