Sabtu, 17 Maret 2012

PTK NE AKU


ABSTRAK


Ketrampilan dan kreatifitas menulis dalam Bahasa Inggris merupakan tingkat pembelajaran bahasa yang tersulit,selain langkah langkah proses pembelajaran tetapi juga media manakah yang terkadang dapat membantu proses pembelajaran menulis tersebut.Peneliti memanfaatkan media induktif kata bergambar sangat efektif guna meningkatkan kreatifitas dan ketrampilan menulis beberapa fungsi media pembelajaran :
Sebagai alat bantu pemahaman anak dalam memperoleh pembelajaran ,sebagai media berfungsi mempermudah pemahaman anak dalam memperoleh tujuan pembelajaran,induktif dari materi pembelajaran yang sulit untuk dipelajari,alat tranformasi dan  informasi dari  materi yang sulit untuk dapat segera  dipahami.
Meskipun sudah banyak model-model didalam sejarahnya dan banyak dikembangkan oleh beberapa praktisi Pendidikan,namun model Induktif  Kata  Bergambar (picture-word inductive model)merupakan salah satu strategi pengjaran tambahan yang sangat menarik dan luar biasa,utamanya dalam keluasan dan landasannya.  
Tidak sedikit proses proses pembelajaran dalam model ini dianggap sebagai suatu proses magis dimana siswa mampu menumbuh kembangkan ketrampilan berbahasa membaca dan menulis ,dan mampu membuat hubungan –hubungan antara bahasa mereka yang berkembang secara
alamiah dengan tulisan tulisan yang tercetak diatas kertas ,tentu saja ini menjadi keajaiban kognitif.Sedangkan pemahaman kita saat ini adalah beragam jenis pembelajaranya dan perlu dilaksanakan agar siswa mampu belajar membaca dan menulis dengan terampil dan benar.
Untuk itu Peneliti mengharapkan hasil dari model Belajar Induktif Kata Bergambar ini memperoleh percepatan Siswa dapat  membaca dan menulis melaui gambar gambar familiar ,mereka mampu menghubungkan kata kata tersebut dengan  mengidentifikasi objek ,tindakan dan kualitas yang mereka kenali,hingga mampu juga mengenali frase,atau kata yang tersedia pada background gambar yang tersedia .Kemudian siswa mampu mengidentifikasi serta menghubung-hubungkan objek-objek yang telah mereka identifikasi tersebut korelasinya maka siswa memaksimalkan pemanfaatan kosa kata dan pendengaran,pendengaran mereka dikembangkan secara alamiah,karena hubungan benda benda dengan bahasa siswa yang digunakan dengan tindakan tindakan bahasa gambar .Selanjutnya dari bahasa tindakan tersebut menjadikan peralihan alamiah dari bahasa yang didengarkan dan di ucapkan menuju bahasa bahasa tulis(dibaca dan ditulis)











JUDUL :

MENGEMBANGKAN KREATIVITAS DAN KETRAMPILAN BAHASA INGGRIS MENULIS TEKS DESKRIPTIF PENDEK SEDERHANA DENGAN PENDEKATAN  INDUKTIF KATA BERGAMBAR PADA KELAS VII F SEMESTER GENAP SMP NEGERI 3 PURWAREJA KLAMPOK
TAHUN PELAJARAN 2010-2011


 
BAB I
PENDAHULUAN
            A.Latar Belakang
Bahasa memegang peranan yang sangat penting dalam masyarakat.Urgensi bahasa mencakup segala bidang kehidupan, karena suatu yang dihayati, diamati, dan dirasakan oleh seseorang dapat dipahami oleh orang lain, apabila telah diungkapkan dengan bahasa, baik lisan maupun tulisan.
Rendahnya ketercapaian proses pembelajaran menulis pada  kelas VII F di SMP N 3 Purwareja Klampok sangat mencolok dengan kelas kelas yang lain, Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi oleh karena itu, pembelajaran BahasaInggris diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi ,dengan Bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa selain untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Siswa tidak hanya diharapkan mampu memahami informasi yang disampaikan secara lugas atau langsung tetapi juga dapat memahami informasi yang disampaikan secara terselubung atau tidak secara langsung.
Pemberlakuan Kurikulum 2004 atau Kurikulum Berbasis Kompetensi oleh pemerintah menghendaki terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, standar kompetensi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa, yaitu belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi dan belajar sastra adalah belajar menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaannya (Depdiknas 2003a:2).
Sehingga meningkatkan mutu penggunaan bahasa inggris di Sekolah baik lisan dan tulisan  penting dimulai dari kelas VII sebagai landasan ketrampilan bahasa di jenjang kelas yang berikutnya.Alasan mendasar peneliti mengadakan penelitian melalui model Induktif kata bergambar pada pembelajaran baca dan tulis adalah kemampuan baca dan tulis siswa Saya sangat rendah ,hal ini di tandai dengan
a)Rendahnya para siswa menemukan ide menulis dengan benar.
b)Rendahnya kemampuan siswa menyusun kata kedalam sebuah kalimat.
c)Rendahnya pe tanda baca dengan menggunakan tanda baca yang  benar.
d)Kurangnya keberanian memunculkan ketrampilan secara alamiah,yang sebenarnya merupakan potensi siswa yang paling mahal.
Meskipun sudah banyak model-model didalam sejarahnya dan banyak dikembangkan oleh beberapa praktisi Pendidikan,namun model Induktif  Kata  Bergambar (picture-word inductive model)merupakan salah satu strategi pengjaran tambahan yang sangat menarik dan luar biasa,utamanya dalam keluasan dan landasannya.  
Tidak sedikit proses proses pembelajaran dalam model ini dianggap sebagai suatu proses magis dimana siswa mampu menumbuh kembangkan ketrampilan berbahasa membaca dan menulis ,dan mampu membuat hubungan –hubungan antara bahasa mereka yang berkembang secara alamiah dengan tulisan tulisan yang tercetak diatas kertas ,tentu saja ini menjadi keajaiban kognitif.Sedangkan pemahaman kita saat ini adalah beragam jenis pembelajaranya dan perlu dilaksanakan agar siswa mampu belajar membaca dan menulis dengan terampil dan benar.
Penelitian tindakan kelas tentang keterampilan membaca dan menulis merupakan penelitian yang menarik. Banyaknnya penelitian tentang keterampilan menulis itu dapat dijadikan salah satu bukti bahwa keterampilan di sekolah-sekolah sangat menarik untuk diteliti. Penelitian keterampilan menulis telah dilakukan, antara lain oleh Sukris (2000), Thomas Bagiyo (2004), Suryanto (2004), dan Dwi Astuti (2004).
Untuk belajar membaca dan menulis,siswa hanya perlu membangun semacam gudang penyimpanan kosa kata yang dapat mereka kenali secara instan  hanya cukup dengan mengejanya saja.Mereka perlu dilatih untuk menguasai sedikitnya 400-500 kata yang banyak kita jumpai dalam buku-buku cerita bergambar saat ini meskipun ,seperti yang telah kita lihat ,masih ada yang sangat sederhana ,seperti Dog Go(Eastman,1961)dan Ten in the bed(Dale,1988)
          Pemberlakuan Kurikulum 2006 Mata Pelajaran Bahasa Inggris (untuk selanjutnya disebut K2006) yang mengacu pada kompetensi komunikatif diharapkan akan mengakibatkan perbedaan yang cukup signifikan pada hasil  pembelajaran bahasa Inggris di kelas VII F  dibandingkan dengan hasil pembelajaran pada waktu sebelumnya. Pengenalan berbagai genre ( jenis teks ) oleh K2006 merupakan salah satu hal yang sangat membedakan kurikulum tersebut dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya karena genre itu sendiri masih merupakan suatu hal yang baru bagi dunia pendidikan bahasa Inggris di Indonesia.Melihat dan mengimplementasikan kurikulum tersebut oleh karena itu Peneliti berusaha mengembangkan model Induktif Kata bergambar untuk di aplikasikan dikelas.
Sebaiknya model Induktif Kata Berganmbar ini dipajankan mulai kelas dasar dengan sajian gambar gambar yang sangat kreatif dan seni berkelas untuk memberhasilkan proses belajar membaca dan menulis dengan baik dan alamiah.Mengacu pada silabus kelas VII Semester 2 Standar Kompetensi 11.1. Merespon makna dan langkah retorika secara akurat lancar dan berterima dalam esai sangat sederhana yang berkaitan dengan lingkungan terdekat dalam teks berbentuk descriptive.
    B.Identifikasi Masalah
Melihat rendahnya hasil dari pembelajaran kegiatan baca dan tulis Siswa  sangatlah rendah perolehanya,membuat Peneliti mencari model pembelajaran Induktif Kata Bergambar ini agar supaya lebih memudahkaan Siswa untuk menerima pembelajaran baca dan tulis. Hal tersebut di tandai dengan pertanyaan mengapa?(1)Tidak ketercapainya siswa dalam menemukan ide yang akan di tulisnya.(2)Tidak  ketercapainya kemampuan dalam memadukan hubungan antar kata menjadi kalimat.(3)Tidak kemampuanya membaca ejaan.(4)Kurang memenuhi kompetensi dasar yang di harapkan.(5) Mengkongkritkan pembelajaran dan memperbaiki kesan kesan yang salah dari ilustrasi secara lisan
Hal ini tentu saja merupakan salah satu kendala bagi para praktisi pendidikan  baik itu menyangkut pemahaman terhadap pembelajaran bagaimana meningkatkan kreatifitas dan ketrampilan didalam membaca dan menulis itu sendiri,  pendekatan proses pembelajarannya, maupun media atau alat peraga yang harus dipakai berusaha berbagai kalangan praktisi dan ilmuawan berusaha mengembangkan sebaik mungkin.  Saat siswa mengekplorasi sebuah gambar untuk mengenal kata kata ,guru seharusnya mengeja kata kata dengan tepat dan menulisnya. Mereka mungkin akan bingung dengan kata see dan sea ,dahulu guru kita hanya memerintahkan untuk harus menghafalkannya saja.Siswa akan senang dengan beberapa metode yang kita gunanakan tuk mengeja kata kata (ate ,eight)(read,ride)dst.Singkatnya model induktif kata bergambar ini memanfaatkan kemampuan siswa untuk berfikir secara induktif .Hal ini memungkinkan mereka membangun generalisasi yang akan membentuk dasar analisis structural dan fonetik.Ini berhubungan dengan kemampuan mereka berpikir.
Sebagai salah seorang Guru, peneliti juga mengalami kesulitan yang sama seperti yang tersebut di atas. Untuk itu saya merencanakan penggunaan Induktif Kata Bergambar untuk mengatasi kesulitan pembelajaran baca dan tulis tersebut.
Dengan memperhatikan pada struktur kata-kata ,siswa perlu membangun pemahaman tentang infleksi (perubahan bentuk kata ).Siswa mencatat dan memahami kesamaan-kesamaan dan perbedaan perbedaan antara kata kata yang tunggal dan jamak(Seperti ,bagaimana book dan books “harus” sama dan berbeda).
Keberadaan Induktif Kata Bergambar  tersebut juga merupakan media yang sangat cocok bagi pembelajaran baca dan tulis  karena jenis model pembelajaran ini banyak diwarnai dengan pengamatan langsung melalui gambar yang biasanya didahului dengan penggunaan verbal process, yaitu: say, explain, answer, dst.Harapan yang besar di tujukan agar siswa mampu secara nyata membaca dan menulis dalam pembelajaranya.
C.Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah yang muncul sangatlah kompleks sehingga perlu dibatasi. Pembatasan masalah ini bertujuan agar pembahasan masalah tidak terlalu luas. Oleh karena itu, permasalahan yang akan diteliti oleh penulis yaitu: Dari 37 siswa kelas VII F SMP N 3 purwareja Klampok 11(29,72%) siswa memperoleh skor 2 ;23 (62,16%)siswa memperoleh skor 3;2(5,40%) siswa memperoleh skor 4;1(2,70%)siswa memperoleh skor 5,serta tidak satupun (0%)siswa yang mendapatkan skor minimal 6 .
Model Induktif kata bergambar sangat berpotensi meningkatkan perolehan nilai yang didapatkan oleh siswa.
Melalui penelitian di kelas VII F SMP Negeri 3 Purwareja Klampok menggunakan media  belajar Induktif kata bergambar dikarenakan rendahnya hasilpembelajaran membaca dan menulis ,kemudian juga rendahnya ketercapaian Indikator Kompetensi dasar yang Peneliti harapkan.Rendahnya ketrampilan menyusun kata  dan makna kata serta frase kata dalam kontek kalimatnya.Mengingat abad ini abad teknologi informatika yang mana tampa disadari bahwa anak peserta didik kita lebih tertarik kepada pembelajaran visual maka media pembelajaran induktif kata bergambar di dtengarai tidak ada kendala bahkan menyenangkan bagi para siswa dalam pembelajaran membaca dan menulis di dalam konpentensi dasarnya.Proses penelitian tersebut hanyalah keinginan mengaplikasikan.
      D. Perumusan Masalah    
v  Rumusan Masalah Umum
Kelebihan lain dari media Induktif kata bergambar dapat digunakan untuk pembelajaran  baik secara membaca dan menulis,namun pemanfaatan media Induktif Kata Bergambar dalam pembelajaran bahasa Inggris di dalam kelas sejauh ini belum pernah mendengar publikasi peneletianya dari sebuah publisher mana?Atau Peneliti belum berpengalaman dalam observasi referensi penelitian penelitian namun apalah arti semunya itu terpenting bagi Peneliti adalah : Peneliti mampu  membuat solusi dari kendala yang Peneliti peroleh dikelas dan menggunakan media pembelaran Induktif Kata Bergambar Untuk menignkatkan ketrampilan belajar siswa dalam baca dan tulis berbahasa inggris.Model Induktif kata bergambar berusaha meengajak sisawauntuk mengklasifikasikan kata kata yang baru di peroleh,membangun konsep konsep yang akan memungkinkan mereka memecahkan kata kata yang belum pernah mereka temukan sebelumnya.
Selain itu ,prinsip terpenting dalam belajar model Induktif kata bergambar bahwa membaca dan menulis scara alamiah berhubungan satu sama yang lainya dan dapat dipelajari. yang akhirnya mahir terampil dan mahir dalam menggunakanya.Pembangunan kosa kata melalui penggunaan induktif kata bergambar menuju  ucapan yang menjadikan sebuah kalimat fakta tentang gambar gambar tersebut.
v  Rumusan Secara Khusus
Secara khusus permasalahan dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1)Apakah penggunaan media Pembelajaran dengan model induktif kata bergambar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menuliskan kata secara simultan sehingga membentuk  kata ucapan yang benar secara fonetik melalui proses pembelajaran alamiah.
2)Adakah pengaruh penggunaan media Pembelajaran dengan model induktif kata bergambar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menuliskan setelah kata secara simultan sehingga membentuk kalimat atau frase secara alamiah.
3.Apakah penggunaan media Pembelajaran dengan model induktif kata bergambar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menuliskan setelah kata secara simultan sehingga membentuk kalimat atau frase secara alamiah kemudian akan terbentuk sebuah deskriptif,narrative,procedure dan materi pembelajaran yang lain lainnya 
4)Apakah penggunaan media Pembelajaran dengan model induktif kata bergambar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menuliskan kata secara simultan sehingga membentuk kalimat yang kemudian dituangkan pada proses penulisan deskriptif sangat sederhana dengan baik dan benar.
5) Siswa lebih senang manakah menuliskan deskriptif dengan  mengidentifikasi benda secara riil atau menulis deskriptif dengan hanya mengidentifikasi abstrak sifatnya.
E.Tujuan Kegiatan Penelitian
v  Tujuan secara umum
           Mengoptimaliasikan pengetahuan menerima pesan dari media induktif kata bergambar tersebut.Membuat situasi menyenangkan diantara keduanya baik Siswa atu Guru yeng terlibat dalam KBM tersebut.Berharap keberhasilan pembelajaran model Induktif kata bergambar akan mendasari ketrampilan berbahasa kelas VII
v  Tujuan khusus
Memberdayakan media pembelajaran baru agar lebih menarik dan memotivasi Siswa,hal ini ditandai dengan :
a)Untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran Induktif kata bergambar ini dapat meningkatkan hasil secara realistis dalam belajar membaca dan menulis di kelas dasar yaitu kelas VII F.
b)Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan baca dan tulis kata di ketrampilan berhasa membaca dan ,menulis siswa dengan menggunakan media Induktif kata bergambar.
c) Sebagai alat ukur kemampuan siswa menyusun kata yang benar didalam bentuk kalaimat melauli model Induktif kata bergambar.
d) Dengan model ini diharapkan muncul kemampuan mengeja dan menata bahasa dengan tanda baca yang baik dan benar
e) Secara alamiah diharapkan terbentuk kemandirian berproses membaca dan menulis di keseharianya.
v  Indikator Keberhasilan
Berdasarkan tujuan yang disebutkan diatas, maka indikator keberhasilan yang ditetapkan pada kegiatan ini adalah:
1.sekurang-kurangnya 75% siswa mampu menyimak dan mengkaji Model induktif kata  bergambar baik secara lisan maupun tulis secara baik dan benar menggunakan media Gambar/foto  ditandai dengan rata-rata nilai sekurang-kurangnya 6,5 pada penilaian kedua kegiatan tersebut
2 .sekurang-kurangnya 75% siswa terlibat secara aktif dalam setiap tahapan kegiatan, baik itu pada proses siklus 1 maupun proses  siklus 2 menulis deskriptif sederhana .
F.Manfaat Kegiatan Penelitian
          Berdasarkan masalah penelitian  dan tujuanya  yang telah di kemukakan diatas ,maka hasil penelitian pembelajaran Induktif kata bergambar ini mempunyai manfaat sebagai berikut:
                                  a.Guru
ü  Kegiatan ini menggunakan media yang sederhana sehingga persiapannya tidak rumit dan tidak membutuhkan biaya besar, namun demikian sangat efektif dalam membangkitkan minat siswa untuk terlibat aktif selama proses pembelajaran berlangsung.
ü  Memperkaya dan menambah hikayat permodelan belajar Guru dikelasnya dalam pembelajaran aktif(active learning).
ü  Menumbuh kembangkan keinginan Guru mengembangkan diri dalam proses pembelajaran.
ü  Membuktikan tingkat profesionalisme Guru didalam meningkatkan pembelajaran di kelasnya.
ü  Sekolah mampu menambah informasi perkembangan model pembelajaran baca dan tulis melalui Induktif kata bergambar .
ü  Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengukur dan mengetahui tingkat kemahiran siswa membaca dan menulis dengan media Induktif kata bergambar.
                                 b.Siswa
ü  Meningkatkan rasa percaya diri bagi siswa pada saat mereka harus melakukan suatu kegiatan mandiri karena sebelumnya mereka telah melalui proses pembelajaran secara kooperatif dalam kelompok maupun berpasangan.
ü  Memotivasi siswa terlibat aktif selama proses berlangsung tanpa rasa tertekan karena media Induktif  kata bergambar diusahakan sangat dekat dengan dunia siswa saat ini contoh:gambar” Irfan Bachdim’”,dll
ü  Meningkatkan sikap positif karena gambarnya pejuang olah raga sepak bola tanah Air kita ,menumbuh kembangkan cuinta tanah air,dan budi pekerti yang baik serta mengandung pesan tertentu, yaitu mengenai: persahabatan, hormat terhadap orang tua, kejujuran, ketabahan dan keberanian.
ü  Muncul ketrampilan berbahasa secara alamiah membaca dan menulis dalam interaksi kehidupan sehari hari nantinya.
c.Sekolah
Dengan di kembangkanya pembelajaran bahasa inggris melalui ketrampilan Induktif kata bergambar terhadap siswa kelas VII pada umunya dan VII F pada khususnya menambah kekayaan model pembelajaran ,tentunya akan berpengaruh terhadap pemngembangan kurikulum di Sekolah,kemudian meningkatkan daya saing keberhasilan melalui menanjaknya nilai KKM pada mata pejaran Bahasa Inggris khususnya dan pembelajaran yang lainya di sekolah tersebut.
 Pengembangan pembelajaran segera dikembangkan  terutama dikelas kelas yang terendah hingga kelas yang tertinggi agar tingkat penghargaan profesionalisme guru dari pemerintah kita bukan sekolah yang berstandar baik Nasional maupun Internasional( RSBN/RSBI)  
           Melalui model Induktif kata bergambar ini membantu meningkatkan ketrampilan baca tulis dan mengungkapkan gagasan ,pikiran yang dituangkan melalui melihat gambar (benda lain ,kertas sebagai alat transfer pengetahuan).
            Media juga perantara (perangkat ) bagi para pendidik untuk mencapai keberhasilan kompetensi dasar yang menjadi target pembelajaranya.Alat yang membantu membuat rangsangan tersendiri bagi siswa untuk menebarkan ide tau keinginan berinteraksi dengan msyarakat lainya,juga melaui gambar ini pesan dapat diterima dengan jelas,konkret,berterima , dan mudah dimengerti.







BAB II
A.    Kajian  Teori
Landasan teori-teori yang akan dipaparkan berkaitan dengan penelitian ini meliputi teori tentang keterampilan menulis, pendekatan kontekstual komponen pemodelan dan inkuiri, pembelajaran Induktif kata bergambar dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan dan inkuiri. Teori-teori ini akan menjadi landasan dalam penelitian ini.
 Pembelajaran Induktif ini adalah berdasarkan pada sebuah penelitian dalam bidang baca dan tulis pada umumnya bagaimana Siswa mengembangkan kemampuan baca dan tulis(Khususnya bagaimana mereka belajar membaca dan menulis melalui model Induktif Kata Bergambar).Pengembangan control metakognitif merupakan inti belajar bagaimana belajar (learning how to learn)terbangun dalam suatu proses pembelajaran.(Emily Calhoun.1999)
·         Pembekalan kosa kata.Pertama-tama ,hal ini dimunculkan melalui analisis gambar,Sebuah gambar berukuran 24x30 inch atau lebih ,akan menjadi dasar pembelajaran untuk tiga hingga lima minggu kedepan.
·         Belajar kata-kata secara induktif.Para siswa mengklasifikasikan kata kata ,menemukan karakter karakter fonetik dan structural.mereka akan sadar bahwa bahasa masuk akal dan dapat dipelajari dengan mudah.
·         Membaca lebih banyak teks  pada level perkembangan yang lebih tinggi. Pada mulanya ,siswa dapat menggunakan gambar dan secara bertahap  pada buku buku caption(gambar yang di beri penjelasan kata kata dibawahnya).kemudian siswa mulai bias membuat kalimat dengan melihat gambar.
·         Menulis secara teratur.Pada mulanya mungkin siswa hanya mengilustrasikan kata dan frase dengan melihat gambar .Namun secara bertahap ,siswa diminta menulis  dari kata/frase menjadi sebuah kalimat kemudian mencipptakan sebuah paragraph yang berhubungan dengan gambar tersebut
·         Mempelajari strategi-strategi pemahaman .Walaupun banyak penelitian seputar pemahaman selalu melibatkan siswa siswa yang lebih tua ,pencarian  makna suatu kata dan penerapan strategi-strategi pemahaman.
Dalam proses belajar mengajar, media memiliki fungsi yang sangat penting. Secara umum fungsi media adalah sebagai penyalur pesan. Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya (Sudjanadan Rivai 2001:2). Selain itu, media pembelajaran dapat menambah efektivitas komunikasi dan interaksi antara pengajar dan pembelajar  (Pranggawidagda 2002:145).
Penggunaan media ini diharapkan menjadi salah satu alternatif untuk  menjembatani kesulitan siswa dalam pembelajaran baca dan tulis . Untuk belajar membaca dan menulis ,siswa harus membangun tentang konsep konversi-konversi Yang digunakan dalam bahasa untuk menghubungkan bunyi-bunyi dan struktur struktur dengan bentuk bentuk tulisan .Oleh karena sering berhubungan dengan bunyi(fonetik)(sering pula disebut sebagai hubungan bunyi/symbol/huruf atau bunyi) .Pembelajaran Induktif kata bergambar adalah sebuah keinginan agar supaya terciptanya pembelajaran aktif(active learning),selanjutnya mudahnya ketrampilan berbahasa baca dan tulis itu di dapatkan di kegiatan belajar mengajar tersebut.
             Konsep awal penggunaan gambar sebagai stimulus bagi pengalaman berbahasa maka aktifitas aktifitas di ruang kelas perlu diterapkan dalam seni-seni berbahasa ,khususnya untuk melatih para pembaca dan menulis dengan baik (Adam,Connors dan Johnson,1980),juga teori developmentally appropriate dicetuskan dengan tujuan mengisi pengetahuan siswa di Sekolah dari pada memperkaya perkembangan mereka,hasilnya kemudian berupa apa yang pernah di golongkan  (Schmoker,2001).
            Menurut (Sihkabuden,2005:5 dalam Mansur muchlish 2010)dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
             a)Media hendaknya dipilih yang dapat menunjang pencapaian tujuan pembelajaran.
b)Media dipilih yang paling efektif(tepat guna)untuk pencapaian tujuan pembelajaran.
c)Media dipilih yang paling sesuai dengan kemampuan pengetahuan dan menarik  perhatian siswa. .
B.Penelitian yang relevan
Model  penelitian (Calhoun,1999)dirancang untuk menjadi komponen besar  kurikulum  seni berbahasa,utamanya untuk pembaca pemula di tingkatan dasar dan tingkatan yang lebih tinggi.Model ini”kebetulan”menjadi saklah satu “anggota” dalam kelompok model pengjaran memproses informasi karena focus pedagogiknya  seputar penyusunan pelajaran –pelajaran sehingga siswa dapat meneliti bahasa,bentuk,dan penggunaan ,seperti bagaimana huruf,kata,frasa,kalimat atau teks yang lebih panjang bekerja unyuk mendukung komunikasi dalam bahasa Inggris.Didasarkan  pada penelitian –penelitian tentang strategi strategi intruksional dan upaya peningkatan kemampuan membaca dan menulis ,model ini memiliki banyak perangkat untuk membantu guru mempelajari kemajuan siswa agar mereka dapat membaca dan menulis dengan baik.Sebenarnya ,menggunakan model kata bergambar membutuhkan suatu kerangka rujukan penelitian terapan.Karena anda /Guru tidak hanya sekedar memngadopsi atau membeli teori,tetapi anda meneliti teori dan alasan –alasan ,struktur,dan pengaruhnya terhadap para peserta anak didik kita.   Kelebihan lain dari media komik adalah  komik dapat digunakan untuk pembelajaran naratif baik secara lisan maupun tulis.
Penggunaan media ini diharapkan menjadi salah satu alternatif untuk  menjembatani kesulitan siswa dalam mengungkapkan ide serta alur cerita. Hal ini karena media Induktif kata bergambar  menyajikan alur cerita yang akan menarik perhatian sekaligus merangsang imajinasi siswa. Model ini  juga menyediakan ‘bubble’ (tempat berbicara) sehingga merupakan model yang baik untuk dialog transaksional maupun interpersonal karena gambarnya menyediakan konteks situasi di mana dialog itu berlangsung.   Keberadaan bubble tersebut juga merupakan media yang sangat cocok bagi pembelajaran,Media ini juga menyediakan ‘caption’(penjelaasan berupa kata /kalimat dibawah gambar) .
                Ada beberapa fungsi media yaitu:
a)Mengubah titik berat pendidikan formal ,artinya bahwa dengan menggunakan media   mampu mengubah pembelajaran yang sifatnya abstrak(tidak riil) dapat menjadi pembelajaran yang sifatnya konkrit(riil).
b)Membangkitkan motivasi belajar siswa,terutama motivasi ekstrinsik bagi siswanya,karena media tersebut menarik dan menjadi pusat perhatian didalam proses pembelajarannya.
c)Memberikan kejelasan ,agar pengalaman dijadikan pengetahuan oleh si pembelajar ,sehingga dengan media tersebut dapat lebih jelas dan mudah dimengerti juga merupakan stimulus (Harry C.Mc Known dalam bukunya “Audio Visual Aids to instruction”)
Dari para peneliti dan praktisi pendidikan baik didalam negeri maupun luar negeri sangat berpotensi bagi peneliti untuk menambah motivasi dalam menggunakan penelitian di kelas VII . Model Induktif kata bergambar dapat memudahkan siswa mendapatkan ketrampilan membaca dan menulis dengan baik.
Dalam strategi pembelajaran kontekstual ini ada tujuh komponen utama pembelajaran yang mendasari penerapan pembelajaran kontekstual di kelas. Menurut Nurhadi (2003:31), ketujuh komponen utama itu adalah konstruktivisme (Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modeling), refleksi (Reflection), dan penilaian sebenarnya (Authentic Assessment
C.Kerangka berfikir
Pengajaran menulis,baik dari sekolah yang paling dasar hingga ke jenjang sekolah yang paling tinggi pada hakikatnya merupakan pengajaran yang aktif produktif,yaitu menghasilkan ,yang hasilnya berupa tulisan.
Marilah kita mulai dengan meneliti bagaimana agar supaya siswa dapat menjadi terampil mengerti makna kata,maka frase,makna kalimat lalu mampu  menjadikanya sebuah paragraf dari tingkat dasar hingga menjadi tingkat yang lebih tinggi proses interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Secara  logis pada kompetensinya yang dimiliki oleh kempat aspek berbahasaInggris: Mendengarkan,berbicara,membaca,dan menulis,akan diperjelas lagi dengan pengertiaan Peneliti Membaca dan menulis relevan dengan materi penelitian tersebut,kiat-kiat ntuk mengembangkan proses pembelajaran Induktif kata bergambar,peneliti mendesainkan sebagai berikut pada proses belajar mengajar sebagai berikut

Desain Inovatif Induktif kata bergambar pengembangan Ketrampilan Menulis Deskriptif Sederhana Kelas VII







Oval: Ekplorasi kosa kata dan frase secara mandiri
Oval: Pengembangan 
Dalam kalimatnya



Curved Left Arrow: Siklus satu

 


                                                                                                                 
                                        
 




 






Oval: Mempresentasikan masing masing deskriptif tersebut sebagai maha karya

Oval: Kompetensi dasar11.1
Di sillabus.

 
                                                                    








 



           
       

Dengan menggunakan model pembelajaran induktif kata bergambar menciptakan agar siswa mampu mengucap/membaca kata,frase dan kalimat dan paragraf juga berbagai teks Fungsional pendek ,dialog transaksional,serta mengapresiasiakan juga mengekpresikan melalui kegiatan membaca teks ,sastra, puisi,cergam ,cerpen sebagai bahan model pembelajaran Induktif kata bergambar untuk  proses belajar kelanjutan.
Keterampilan menulis sangat dibutuhkan di dalam kehidupan yang serba modern ini. Komunikasi akan lebih banyak berlangsung secara tertulis. Keterampilan menulis merupakan ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar. Sehubungan dengan hal tersebut, ada seorang penulis yang mengatakan bahwa menulis dipergunakan oleh orang terpelajar untuk mencatat, merekam, meyakinkan, melaporkan, memberitahukan, dan mempengaruhi. Di dalam dunia pendidikan menulis mempunyai arti yang sangat penting. Siswa yang sering menulis akan menjadi terampil dan terarah kemampuan berekspresinya sehingga secara tidak langsung akan mempertajam kemampuan berpikir.
Tarigan (1986:3) memberikan pengertian bahwa menulis adalah suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis seorang penulis harus terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa dan kosa kata untuk menyampaikan maksud serta tujuan yang ingin diungkapkan. Menulis adalah keterampilan menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dapat dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut jika mereka memahami bahasa dan gambaran grafik yang dituliskan.
Disimpulkan bahwa menulis merupakan bentuk komunikasi tidak langsung dengan memanfaatkan grafologi, struktur bahasa dan kosa kata sehingga menghasilkan tulisan yang runtut, ekspresif dan mudah dipahami untuk mengungkapkan ide, pikiran atau gagasan kepada orang lain. Keterampilan menulis menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, dan latihan. Melalui latihan dan praktik secara terus menerus serta teratur akan meningkatkan keterampilan menulis.
               Dengan model pembelajaran Induktif kata bergambar seluruh siswa diharapkan mampu menulis huruf,kata,kalimat,paragraph dari yang tingkatanya sederhana hingga kejenjang tingkat ketrampilan yang lebih tinggi.Tentunya dengan memperhatikan tujuan dan ragamnya serta menggunakan tanda tanda baca dengan benar ,kosa kata yang tepat dengan menggunakan kalimat tunggal dan kalimat majemuk,menulis teks fungsional pendek,teks pidato dan sambutan,ringkasan dan rangkuman,,prosa dan puisi sederhana.                                  
D.Hipotesis tindakan
Hipotesis penelitian tindakan kelas ini adalah “Dengan digunakannya media ‘Induktif kata bergambar’ dalam pembelajaran bahasa Inggris  siswa akan memperoleh peningkatan keterampilan membaca dan menulis.
1)      Siswa belajar membaca  dan menulis bahasa terbentuk secara alamiah lingkunganya,bahasa bahasa yang terciptakan,mereka anak dilingkungan arab mereka akan mendengarkan dan menghasilkan tulisan arab.Demikian pula dilingkungan bahasa perancis,dimana dirumah mereka sering menggunakan bahasa dengan fitur bahasa berstruktur rumitpun mereka biasa berbahasa perancis baik memmbaca atau menulis.Oleh karena tersebut diatas Saya berupaya mengembangkan Induktif kata bergambar untuk membantu membiasakan belajar bahasa inggris dikelas secara terapan dan berproses secara alami.
2)      Sebenarnya proses induktif sudah sejak lahir kita dapatkan,ketika kita terlahir dengan mengamati suatu benda kita sudah dapat memilah milah jenis dan nama sesuatu benda dan otak kita sudah mampu menklasifikasikan.
3)      Siswa mencari makna dari Induktif kata bergambar secara apa yang mereka melihatnya dan mereka amati,shingga mereka menjangkau dan mereka berusaha membuat bahasa sebagai sumber makna.
4)      Kemudian dengan model Induktif kata bergambar akan tercipta interaksi dan pergaulan berbahasa dengan baik dan benar,sehingga informasi membaca dan bias menulis diajarkan lebih dini.
5)      Maka Model Induktif kata bergambar adalah proyeksi menghadapi tantangan yang termaktub seperti di atas.
6)      Bukan berarti menjustifikasikan belajar baca dan tulis secara alamiah dan hayati ,tetapi untuk menekankan proses pembelajaran (KBM) cara cara alamiah untuk mendekati siswa belajar mmembaca dan menulis.
Siswa meningkatnya pengembangan tentang kosa kata : dengan model Induktif kata bergambar tentunya menemukan motivasi tersendiri untuk ingin tahu secara alamiah kosa kata pada caption gambar yang harus terisi,sehingga kosa kata tersebut terkuasai dengan mudah. Model induktif kata bergambar sebenarnya berusaha melakukan pendekatan langsung pada perkembangan kosa kata ini.Pertama-tama ,siswa diminta untuk membaca dan mengeja kata –kata yang sudah tersebar dalam suatu gambar.Kemudian ,kata-kata ini dimasukan dalam kartu kosa kata yang cukup lebar yang dapat mereka lihat dan dapat di manfaatkan guru saat belajar kelompok.Siswa bisa saja mendapatkan seperangkat kartu kosa kata yang lebih kecil.Mereka memilih milih kata ini dan mereka ‘mengkonsultasikanya’pada kamus bergambar untuk mengecek pemahaman mereka dan menyegarkan makna dari kata-kata  tadi.Siswa menyimpan kartu kata-kata mereka dalam “bank kata “ atau “kotak kata”yang sudah tersedia,yang nantinya dapat mereka pergunakan kembali saat tugas menulis dapat diambilkan dari  kata- kata tersebut.  
Penggunaan model pembelajaran Induktif kata bergambar dengan  belajar kata-kata secara induktif sangat erat dan Siswa akan segera mengerti tampa .Para siswa mengklasifikasikan kata kata secara alamiah anak didik mampu memilah milah, siswa juga bersifat konseptorial mereka akan terjadi pemahaman bahwa pembelajaran yang bersifat abstrak bisa di pelajari secara riil ,menemukan karakter karakter fonetik dan structural.mereka akan sadar bahwa bahasa masuk akal dan dapat dipelajari dengan mudah. Di akui bahwa pengembangan kosa kata merupakan saluran penting untuk peningkatan ketrampilan baca dan tulis(Ehri,Nunes,Stahl,&Willow,2001)
Membaca lebih banyak teks pada level perkembangan yang lebih tinggi.Kemampuan anak menyusun bertahap dari pengetahuan makna kota menjadi frase ,kemudian menjadi sebuah kalimat yang beranjak menjadi paragraph sederhana  Pada mulanya ,siswa dapat menggunakan gambar dan secara bertahap  pada buku buku caption(gambar yang di beri penjelasan kata kata dibawahnya).kemudian siswa mulai biasa membuat kalimat dengan melihat gambar.
            Bentuk pembelajaran induktif kata bergambar biasanya di mulai dari rangkaian rangkaian putaran yang di mulai dengan sebuah gambar ,yang biasanya berupa foto yang mana didalamnya berisi materi materi(baik elemen atau rincian rincian penting)yang meliputi semua hal yang dapat digunakan siswa untuk mendriskripsikannya dengan menggunakan bahasa pendengaran dan percakapan.Siswa mempelajari Gambar tersebut lalu “membongkarnya”dengan kata-kata.Ini berarti siswa mampu mengidentifikasikan dan mencerna makna gambar yang ada (mirip kamus bergambar) .Proses pembelajaran dengan gambar yang menarik merubah anggapan deskripsi suatu benda sangat sulit dalam proses membaca dan menulis,semuanya mudah diperoleh dengan Induktif kata bergambar seperti contoh model sbb:


Induktif kata bergambar                                                                                                                   

Red soft fur
 


darkbrown
 

Stripe in black and white
 

Green leaf
 

Adhere(cling)on leaf
 

 My Garden
 

Tame
 animals
 

Wonderful    Buterfly  !
 
                                  TROPIC4    


Dengan melihat gambar model siswa termotivasi untuk mampu menulis secara teratur baik dari meulai ejaan kata tata bahasa dan bentuk morfologi yang lainya .Pada mulanya mungkin siswa hanya mengilustrasikan kata dan frase dengan melihat gambar .Namun secara bertahap ,siswa diminta menulis  dari kata/frase menjadi sebuah kalimat kemudian mencipptakan sebuah paragraph yang berhubungan dengan gambar tersebut
Dengan model Induktif kata bergambar siswa memunculkan beberapa strategi-strategi pemahaman untuk mendapatkan hasil dari pemgamatan gambar tersebu. .,pencarian  makna suatu kata dan penerapan strategi-strategi pemahaman (pengajaran explisit tentang bacaan).Pengaruh dari Induktif kata bergambar mampu mempengaruhi kesan kesan lama yang berwujud sebuah hafalan saja abstrak sifatnya namun saat dengan gambar sebagai model pembelajarannya secara nyata mereka belajar kata,kalimat tata bahasa dan termasuk juga ejaan (fonetik)


















BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Setting Penelitian
                Waktu penelitian dihabiskan selama 5 minggu  kedepan dengan Kompetensi Dasar  11.1. Merespon makna dan langkah retorika secara akurat lancar dan berterima dalam esai sangat sederhana yang berkaitan dengan lingkungan terdekat dalam teks berbentuk descriptive.
Berangkat dari ulangan harian pertama sudah terindikasi kelas VII F kelas yang paling lamban dalam proses pemahaman belajar secara trampil dan benar
              Penelitian dilaksanakan di kelas VII F Semester Genap dilakukan di SMP Negeri Purwareja Klampok dengan mengembangkan  Model pembelajaran  Induktif kata bergambar pada kegiatan belajar membaca dan menulis.
Kelas VII F dengan jumlah siswa perempuan 17 siswa laki lakinya 20 penelitian adalah kelas yang paling lamban menerima pembelajaran Berbahsa Inggris terampil baik membaca maupun menulis,perolehan nilai terendah dari kelas yang lain ,pemahaman tidak cepat  muncul dalam pembelajaran ,Kurangnya motivasi belajar siswa ,siswa di kelas tersebut juga sangat rendah ketrampilan mengenali strategi  pemahaman pembelajaran Induktif  kata  bergambar,rendahnya jumlah siswa biasa mengetahui ejaan pada  kosa kata ,mengetahui makna kata,menyusun kedalam kalimat hingga menjadi paragraph sederhanapun belum tuntas dan tercapai.
            B.Subyek Penelitian
Subyek penelitian  adalah Siswa –siswa kelas VII F SMP Negeri 3 Purwareja –Klampok dengan jumlah siswa laki laki 20 siswa perempuan 17 dimana siswa.Dari penelitian tindakan ini perubahan strategi pembelajaran siswa perlahan lahan mengalami perubahan yang signifikan yaitu perubahan pengertian belajar dari belajar Abstrak menjadi proses strategi pembelajaran riil,agar pembelajaran kesan lama :Catat dan hafalkan serta tirukan Guru perlahan mereka meninggalkan kesan lama tersebut.Harapan saya melakukan tindakan ini adalah  bahwa   siswa yang ketercapaian rendah utuk dapat segera di tingkatkan  menjadi lebih baik perolehan nilainya.Saya menggunakan rekan saya sesama Guru Bahasa Inggris untuk melakukan tindakan penelitian ini.
            C.Sumber Data
Penelitian tindakan ini berproses dengan sumber sumber yang mendukung  proses tindakan antara lain adalah Sekolah,Siswa,rekan rekan Guru ,hasil observasi,referensi buku buku pembelajaran siswa dan buku-buku pegangan Guru ,data nilai,model induktif kata bergambar semuanya baik subyektif atau obyektif.
             D.Tehnik dan Alat Pengumpulan Data
1.Jenis data: jenis data yang didapatkan berupa data kuantitatif dan kualitatif,   terdiri atas:
(1)   Hasil tes unjuk kerja
(2)   hasil tes produk menulis
(3)   jawaban kuesioner
(4)   hasil observasi
(5)   wawancara
Teknik pengolahan data dilakukan dengan cara-cara kredibilitas, transferabilitas dan dependabilitas serta konfirmabilitas. Kredibilitas merupakan persoalan seberapa jauh kebenaran hasil penelitian dapat dipercaya. Kredibilitas menggambarkan kecocokan konsep peneliti dengan konsep yang ada pada subjek penelitian. Untuk mendapatkan kriteria kredibilitas ini, maka dalam penelitian ini dilakukan melalui triangulasi, peer debriefing, penggunaan bahan referensi dan melakukan member-check.
2.      Cara Pengambilan Data:
(1)   data hasil belajar diambil dari tes hasil belajar
(2)   data tentang proses belajar-mengajar diambil dengan teknik observasi
(3)   data refleksi diambil dari jurnal yang dibuat guru
(4)   data tentang efektivitas teknik pembelajaran, diambil dari angket yang dibagikan kepada siswa
(5)   data faktor pendukung berbicara dan menulis diambil dari hasil observasi. 
E.Validasi Data
Data yang telah berhasil diperoleh, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian, diusahakan kemantapan (valid) dan kebenarannya (reliabel). Untuk melakukan hal tersebut dilakukan kegiatan yang disebut dengan triangulasi.
Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut (Lexy J. Moleong 2002:125). Dalam penelitian ini menggunakan triangulasi metode, yakni pengumpulan data yang sejenis dengan menggunakan berbagai metode pengumpulan data yang berbeda, yakni teknik angket dan wawancara. Dengan demikian data yang berhasil dikumpulkan dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
F.Analisis Data
Dari lintas kurikulum yang telah kita kerjakan semua berbasis kompetensi pengembangan model pembelajaran misalnya, kurikulum  Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada dasarnya merupakan pengembangan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi(KBK) yang mempunyai ciri:
             1)Berorentasi pada pencapaian hasil dan dampaknya (outcome oriented)
 2)Berbasis pada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang tertuang pada standar isi.
            3)Bertolak dari Standar Kompetensi Kelulusan (SKL).
             4)Memperhatikan pengembangan kurikulum berdiversirikasi.
             5)Mengembangkan kompetensi secara utuh dan menyeluruh (holistic)
6)Menerapkan prinsip ketuntasan pembelajaran
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses seleksi, pemokusan, penyederhanaan dan abstraksi data kasar yang ada dalam catatan lapangan. Proses ini berlangsung selama melaksanakan penelitian. Reduksi data berupa pemusatan tema, membuat batasan permasalahan dan membuat rangkaian kata ,ucapan ,ejaan yng benar,hingga menyusunya menjadi sebuahn kalimat ,lalu menjadi paragraph yang benar,Proses reduksi ini terus berlangsung sampai benar siswa siswa biasa membuat kalimat dan menjadi paragraf yang berterima didalam interaksi sosial masyarakatnya.
                        2. Sajian Data
Sajian data adalah rangkaian keterkaitan  diantara tindakan saya dengan penerapan  pada lintas kurikulum yang telah kita lalui bersama pada saat sat yang lampau kurikulum yang sejalan.  
3.Proses
.Proses yang dikembangkan dan dapat berterima dalam kehidupan sehari hari dari Kurikulum yang di paparkan oleh pemerintah hingga pembedahan kompetensi dari Indikator indikatornya ,berkembang pada RPP berkarakter hingga penggunaan pemilihan alat peraga yang Inovatif  dengan model pengembangan Induktif Kata Bergambar.
4. Verifikasi dan Penarikan Simpulan
Pada tahap ini penelitian  melakukan usaha untuk verifikasi dan menarik simpulan berdasarkan semua hal yang terdapat dalam reduksi maupun sajian datanya melalui proses pengembangan strategi pembelajaran seperti bagan berikut:


 



Double Bracket: Gambar induk









             G. Indikator Kinerja
               Dengan Media pembelajaran Induktif kata berfgambar pada masalah dari siklus 1 hingga akhir siklus 2 ,siswa benar benar mampu membaca dan menulis, dari awalnya membentuk kosa kata,phrase kalimat ,kalimat dan paragraf sederhana yang baik dan benar.Hakikatnya dengan kemampuan membaca dan menulis dalam Berbahasa Inggris yang baik dan benar memnjadikan siswa kelak menjadi profesionalis-profesionalis kebahasaan  dan praktisi praktis dibidangnya masing-masing.
                Kita dapat perhatikan kesan kesan lama dalam   proses pembelajaran,dengan belajar puluhan tahun dari semenjak SD,SMP,SMA hingga Universitas banyak siswa belum begitu sempurna bahkan dijumpai yang sama sekali kesulitan belajar membaca dan menulis Berbahasa Inggris , pada saat mereka dewasa di dalam interaksi sosialnya di masyarakat pada kehidupan sehari-hari.Hal inilah ketertarikan saya memngembangkan Penelitian tindakan Kelas dalam memnggunakan model model pembelajaran untuk sedikit besar membantu para siswa memudahkan untuk memahami belajar Bahasa Inggris dengan mudah.
              Indikator Perubahan dengan model pembelajaran Induktif kata bergambar di dalam penggunaan strategi pembelajaran saya dikelas VII F sangat signifikan dari data nontest dan data test,dengan awal masalah nilai dikelas tersebut hanya mampu tingkat ketercapainya hanya  rata rata nilai ‘50’ namum saat ini tingkat ketercapainya menjadi rata- rata ‘62’
Ø  Instrumen nontes
Instrumen non tes dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, jurnal, dan dokumentasi
a) Pedoman Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti pada saat pembelajaran berlangsung dengan membuat catatan khusus mengenai keterlibatan siswa pada Gambar Induktif  dalam kegiatan menulis melalui teknik pengamatan sebagai alat  dalam penilaian  . Observasi dipergunakan untuk memperoleh data tentang perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung pada siklus I dan pada siklus II. Peneliti sebelumnya mempersiapkan lembar observasi untuk dijadikan pedoman dalam pengambilan data. Observasi atau pengamatan dilakukan oleh peneliti, dibantu oleh guru mata pelajaran teman sejawat. Dalam observasi ini teman sejawat kita ini segera ikut ambil bagian , mengamati perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung. Proses observasi dan pengamatan segera mungkin direkam dalam benak peneliti dengan membuat catatan-catatan khusus mengenai perilaku-perilaku yang terjadi selama pembelajaran berlangsung atau dengan memberikan chek list pada lembar observasi yang sudah dipersiapkan oleh peneliti. Observasi juga dilakukan terhadap peneliti maupun siswa itu sendiri   
b).Pedoman Wawancara
Wawancara dipergunakan untuk memperoleh data secara langsung tentang berbagai hal yang berkaitan dengan keterampilan menulis dan membaca  melalui media Induktif Kata bergambar  dengan teknik induktif dalam gambar . Data yang diambil mengenai kesan, pesan dan pendapat siswa terhadap pembelajaran membaca dan menulis . Pedoman wawancara digunakan untuk mengambil data dengan wawancara terstruktur dan terbuka. wawancara tidak dilakukan pada semua subjek penelitian, namun hanya pada siswa yang terlihat menonjol dalam:
1. Peningkatan hasil Induktif kata bergambar bagi yang mendapat nilai tertinggi
2. Penurunan hasil pengamat bagi yangn Induktif kata bergambar mendapat nilai   terendah
3. Sikap positif dalam kegiatan membaca dan menulis Induktif kata bergambar
4. Bersikap negatif dalam pengamatan induktif kata bergambar.
Aspek yang diungkapkan dalam wawancara ini adalah:
1. Kebiasaan bersikap positif dalam belajar permodelan Induktif kata bergambar
2. Kebiasaan bersikap negatif dalam belajar permodelan Induktif kata bergambar
3. Respon siswa terhadap pembelajaran membaca dan menulis
4. Penyebab peningkatan kemahiran membaca dan menulis
5. Penyebab penurunan ketrampilan baca dan tulis.
Setiap akhir pembelajaran menulis deskriptif sederhana siswa menulis jurnal yang berisi pesan dan kesan yang mereka hadapi dalam induktif kata bergambar,serta saran tentang pembelajaran model induktif melalui teknik pengamatan dalam mediaInduktif kata bergamabr,atau hal-hal yang ingin di kemukakan siswa berkaitan dengan pembelajaran Induktif kata bergamabar
                                                  c) Pedoman jurnal
Teknik jurnal dalam penelitian ini ada dua yaitu, jurnal siswa dan jurnal guru. Untuk jurnal siswa, siswa diminta untuk memberi tanggapan, kesan, kritikan terhadap pembelajaran keterampilan membaca dan menulis melalui media pembellajaran Media induktif kata bergambar yaitu cara peneliti menyampaikan materi / bahan yang digunakan untuk belajar membaca dan menulis. Dengan demikian akan terungkap kekurangan dan kelebihan para siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Hal ini sangat dibutuhkan oleh peneliti untuk mengevaluasi dan merefleksi jurnal siswa tersebut. Jurnal diberikan pada siswa setelah pembelajaran sikluls I berakhir. Jurnal guru berisi catatan-catatan mengenai perilaku siswa dan respon siswa, keaktifan siswa pada saat pembelajaran keterampilan menulis  melalui teknik pengamatan  dengan media induktif kata bergambar . Seperti yang diungkapkan di atas
setelah selesai pembelajaran  melalui media Gambar induktif , penulis membuat jurnal guru sebagai refleksi yang menggunakan aspek:
1. Sikap positif siswa tentang penggunaan strategi pembelajaran Induktif kata bergambar
2. Sikap negatif siswa tentang cara penggunaan Induktif kata bergambar dalam proses pembelajaranya.
3. Respon positif siswa dalam proses pembelajaran
4. Respon negatif siswa dalam proses pembelajaran
5. Sikap positif siswa terhadap metode pembelajaran
6. Sikap negatif siswa terhadap metode pembelajaran
7. Respon positif siswa terhadap metode yang digunakan
             8. Respon negatif siswa terhadap metode yang digunakan.                                                 
Siswa setiap selesai pembelajaran Induktif kata bergambar  juga membuat jurnal yang mengungkapkan aspek:
1. Penyebab kesulitan dalam pembelajaran Induktif kata bergambar.
2. Penyebab kemudahan bejar dengan pembelajaran Induktif kata bergambar.
3. Persiapan siswa saat mengamati dan memulai pembelajaran selama menggunakan Induktif kata bergambar.
PARTISIPASI SISWA


LEARNING JOURNAL
Peserta Didik
GURU
Sangat senang belajar menggunakan media induktif kata bergambar

Hari ini saya mencoba memberi materi dengan bantuan gambar ,didalam pembelajaran menulis deskriptif sederhana
(induktif kat bergambar)




Kami baru memahami cara menemukan kosa kata dengan termotivasi gambar tersebut


Mengajak siswa menggali kosa kata yang mungkin muncul (inkuiri) dari gambar yang disediakan

 Kami sulit memahami tentang kosa kata yang berhubungan dengangambar tersebut

Berdasarkan penglaman  kosa kata siswa sangat kesulitan menemukan kata yang sesuai dan berhubungan erat dengan induktif gambar yang ada

Mencari sumber belajar dari kamus ,bertanya,berdiskusi dengan teman kelompoknya

Mempersiapkan diri menjadi sumber belajar  siswa
Merasa sulit untuk menyusun kosa kata yang sudah ada menjadi kalimat


Membimbing siswa dengan pola kalimat yang sederhana dan mudah di pahami.

Upaya mempersiapkan kosa kata menjadi sebuah kalimat dengan  benar secara berkelompok




Membangkitkan motivasi bertanya siswa terkait dengan kosa kata /frase untuk merakit sebuah kalimat strukturSPO(subyek,predikat,obyek).
Senang menyusun kalimat dengan benar kedalam sebuah paragraph deskriptif yang sederhanasecara berkelompok.

 Memberi bimbingan dengan tata cara menyusun kalimat kedalam sebuah paragraf.
Senang mengerjakan evaluasi dengan media gambar sebagai alat bantu membuat deskriptif sederhana

Upaya pengayaan


































                                                     






d) Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data nontes yang berupa gambar (foto) yang diambil peneliti pada proses pembelajaran siklus I maupun siklus II berlangsung. Yang perlu dijadikan dokumentasi dalam penelitian ini yaitu pada inti kegiatan pembelajaran Induktif kata bergambar, pada saat para siswa menyaksikan Gambar sebagai Induktif belajar siswa dengan penuh perhatian dan pemahaman akan isi cerita pada Gambar  yang disajikan  dan pada saat siswa mencoba menuangkan atau menuliskan cerita Gambar tersebut menjadi sebuah kata,phrase,dan menjadi kalimat sederhana  yang dikembangkan sendiri menjadi paragraph pendek. Peneliti menanggapi hal ini perlu dijadikan sebagai data. Hal ini dimaksudkan dapat sebagai bukti bahwa penelitian peningkatan keterampilan membaca dan menulis melalui teknik pemangamatan Induktif kata bergambar sangat memudahkan siswa. Hal ini benar-benar nyata dilakukan oleh peneliti.
    e.Teknik Tes
Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan tes, tes ini dilakukan sebanyak dua kali yakni pada kedua siklus dilakukan tes membaca dan menulis  melalui model pembelajaran Induktif kata bergambar dengan teknik pengamatan. Kekurangan yang terdapat pada siklus pertama harus dapat diperbaiki pada siklus kedua. Dalam penelitian ini siswa melaksanakan tugas secara individu yakni setiap siswa menulis kata,frase,kalimat yang tertera pada lembar yang telah disediakan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengambilan data dengan teknik tes adalah:
a. Memberikan materi pembelajaran Induktif kata bergambar.
c.Mengarahkan siswa dalam proses pengamatan
d.Siswa ditugasi menulis  melalui media pembelajaran Induktif kata bergambar.
e.Meneliti dan mengolah data dari hasil pengamatan  Induktif gambar.
f. Peneliti mengukur kemampuan menulis siswa berdasarkan hasil tes pada siklus I dan siklus II Berdasarkan hasil tes siklus I dan siklus II target tingkat keberhasilan siswa ditetapkan jika dapat mencapai nilai rata-rata kelas(KKM)

H.Prosedur Penelitian
            Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri atas empat langkah yaitu:
         1.Perencanaan adalah rencana tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan   keterampilan menulis deskriptif sederhana.
         2.Tindakan adalah pembelajaran macam apa yang dilakukan peneliti sebagai   upaya peningkatan keterampilan menulis Deskriptif sederhana.
         3.Observasi atau pengamatan adalah pengamatan terhadap kinerja siswa selama proses pembelajaran dan pengamatan terhadap hasil kerja siswa
         4.Refleksi adalah kegiatan mengkaji dan mempertimbangkan hasil pengamatan sehingga dapat dilakukan revisi terhadap proses belajar mengajar selanjutnya












 




























BAB IV

HASIL TINDAKAN & PEMBAHASAN


Rendahnya ketercapaian proses pembelajaran menulis pada  kelas VII F di SMP N 3 Purwareja Klampok sangat mencolok dengan kelas kelas yang lain, Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi oleh karena itu, pembelajaran BahasaInggris diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi ,dengan Bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa selain untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Siswa tidak hanya diharapkan mampu memahami informasi yang disampaikan secara lugas atau langsung tetapi juga dapat memahami informasi yang disampaikan secara terselubung atau tidak secara langsung.
Sehingga meningkatkan mutu penggunaan bahasa inggris di Sekolah baik lisan dan tulisan  penting dimulai dari kelas VII sebagai landasan ketrampilan bahasa di jenjang kelas yang berikutnya.Alasan mendasar Peneliti mengadakan penelitian melalui model Induktif kata bergambar pada pembelajaran baca dan tulis adalah kemampuan baca dan tulis siswa Saya sangat rendah ,hal ini di tandai dengan
a)Rendahnya para siswa menemukan ide menulis dengan benar.
b)Rendahnya kemampuan siswa menyusun kata kedalam sebuah kalimat.
c)Rendahnya pe tanda baca dengan menggunakan tanda baca yang  benar.
d)Kurangnya keberanian memunculkan ketrampilan secara alamiah,yang sebenarnya merupakan potensi siswa yang paling mahal.
Dari 37 siswa kelas VII F SMP N 3 purwareja Klampok 11(29,72%) siswa memperoleh skor 2 ;23 (62,16%)siswa memperoleh skor 3;2(5,40%) siswa memperoleh skor 4;1(2,70%)siswa memperoleh skor 5,serta tidak satupun (0%)siswa yang mendapatkan skor minimal 6
Dari hasil yang tampak diatas menunjukan bahwa Siswa mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran menulis deskriptif walaupun sederhana mungkin terutama mulai dari mengekplorasi kosa kata kemudian merangkaikan menjadi sebuah kalimat yang benar,kemudian menyusunya menjadi sebuah deskriptif ,kesulitan untuk memadukan atau menghubungkan kalimat-kalimatnya dengan benar,serta kesulitan dalam menemukan imaginasinya tampa stimulus berupa media sebagai alat pembelajaran.Berdasarkan pratindakan tersebut munculah gagasan peneliti untuk melakukan penelitian supaya mampu mengoptimalisasikan pembelajaran menulis deskriptif melalui ‘media pembelajaran Induktif kata bergambar’
Meskipun sudah banyak model-model didalam sejarahnya dan banyak dikembangkan oleh beberapa praktisi Pendidikan,namun model Induktif  Kata  Bergambar (picture-word inductive model)merupakan salah satu strategi pengjaran tambahan yang sangat menarik dan luar biasa,utamanya dalam keluasan dan landasannya.
Dari hasil observasi diketahui bahwa pada saat proses belajar mengajar menulis, dahulu tidak mengenalkan media pembelajaran, hanya dengan metode  structure learning  (SPO:Subyek,predikat,obyek).Guru hanya memberi informasi akan memberi pembelajaran menulis,tampa sedikit memberi gambaran jelas dan langkah langkah untuk mampu menulis secara metodik.Siswa merasa kurang menarik,membosankan dan tidak termotivasi untuk mengikuti pelajaran menulis.Ketika itu Guru menjelaskan cara menulis deskriptif sederhana secara teoritikal bahwa deskriptif adalah kalimat yang mengidentifikasikan sesuatu benda,orang atau hewan tamba mediapembelajaran  yang membantu untuk mengoptimalisasikan pembelajaran menulis. Dari segi hasil pada kondisi awal Siswa ternyata kurang memenuhi standar persentase minimal pencapaian indikator penilaian hasil menulis.Dari  siswa  pra tindakan terlihat bahwa tidak satupun siswa memenuhi indikator penilaian untuk menulis yang minimal 6 .Dari 9 indikator yang ditargetkan ,rata-rata siswa memperoleh 1-2 indikator penilaian di setiap aspeknya .Pada tahap pratindakan ini ,kemampuan Siswa ternyata rendah.Rata-rata kemampuan siswa 5,05 atau dapat dikatakan kurang dari skor yang ditetapkan 60% .Kebanyakan siswa anya mampu mengerjakan 1-2 indikator aspek menulis yang telah di tetapkan .



Perencanaan
Adapun kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah sebagai berikut:
a.       Membuat skenario PBM(Proses Belajar Mengajar) dengan menggunakan pola latihan latihan berjenjang dari jenjang yang paling mudah hingga meningkat ke yang paling kompleks.
b.      Membuat lembar observasi untuk mengukur hingga sejauh mana ketercapaian model PBM untuk meningkatkan ketrampilan dan kreatifitas menulis deskriptif sederhana melalui media  Induktif kata bergambar
c.       Membuat Alat peraga baik manual dengan flash cards ,slide Power point ataupun bersentuhan benda langsung(Oyektif)
d.      Mendesain alat Evaluasi untuk mengetahui kemampuan menulis deskriptif sederhana .Alat evaluasi ini digunakan oleh peneliti adalah dalam rangka penelitian tindakan dalam teknik test.
Pada proses pra tindakan  peneliti melakukan penilaian tentang kemampuan menulis untuk mengukur kelayakan untuk melakukan tindakan.Untuk table pengukur kemampuan siswa adalah sebagai berikut:

         


    Tabel Indikator Penilaian Menulis Deskriptif melalui Media Induktif kata bergambar.
No
Aspek
Skor
Deskriptor









1









Keutuhan
3






2



1

Gambar diceritakan secara lengkap berdasarkan rangkaian kata yang digali /muncul dari gambar lalu kemudian menjadi sebuah kalimat untuk mengidentifikasikan. Dan pada akhirnya menjadi deskriptif yang utuh dan benar.
Penceritaan pada sebuah gambar /pengidentifikasikan kalimat kurang urut dan masih acak
Penceritaan  pada sebuah  paparan gambar /pengidentifikasian tidak urut sama sekali




2



Kepaduan
3

 

2




 

1
Antar kalimat disambung dengan kata penghubung yang benar dan tepat

Antar kalimat dihubungkan dengan kata sambung /pengulangan kata kunci/rujukan ,namun ada beberapa kata penghubung yang tidak tepat dan benar.

Antar kalimat tidak dihubungkan dengan kata sambung /pengulangan kata kunci/rujukan yang dipersiapkan.






3






Ejaan dan tanda baca

3


 


2

 


1

Tidak terdapat kesalahan struktur kalimat,penggunaan ejaan dan tanda baca.

Terdapatbeberapa(tidaklebih dari3)kesalahan  struktur kalimat,ejaan dan tanda baca

Terdapat banyak (lebih dari3)kesalahan  struktur kalimat,ejaan dan tanda baca.














           Hasil Indikator Kemampuan Menulis  Kelas VII F Semester Genap
                                    Kompetensi Dasar 11.1(Tek deskriptif)














No
Aspek deskriptor
Skor

Keutuhan
Kepaduan
Ejaan dan

tanda baca


3
2
1
3
2
1
3
2
1

R1

2

3




1
6

R2


1

2



1
4

R3
3




1

2

6

R4


1


1

2

4

R5


1

2


2

5

R6


1


1


1
3

R7

2


2


2

6

R8
3




1

2

6

R9

2

3




1
6

R10


1


1

2

4

R11

2



1
3


6

R12

2


2


2

6

R13

2


2



1
5

R14
3



2



1
6

R15


1


1

2

4

R16

2


2


2

6

R17


1


1


1
3

R18

2


2

1


5

R19


1

2


2

5

R20


1


1

2

4

R21
3


3



2

8

R22

2

3



2

7

R23


1

2



1
4

R24


1


1


1
3

R25

2


2



1
5

R26

2


2


2

6

R27
3




1
3


7

R28

2

3




1
6

R29


1


1

2

4

R30
3




1
3


5

R31

2


2


2

6

R32


1

2



1
4

R33
3



2



1
6

R34


1


1

2

4

R35

2


2


2

5

R36


1


1


1
3

R37
3



2



1
4











5.05





























Guru mata Pelajaran






Bahasa Inggris
































Yik yen udo sedyo w.SPd .Ing




NIP:19650615 198803 1021



























































tindakan
PPnguasaan kemampuan siswa


Taraf Penguasaan atau Kemampuan%

Kualifikasi


Nilai Angka

Keterangan
66.7% - 100%
Sangat baik
6 - 9
Berhasil
33.4% - 66.6%
Baik
3 - 5
Kurang berhasil
  05%  - 33%
Kurang
0 - 3
Tidak berhasil


Keterangan :
Hasil presentase kemampuan siswa adalah jumlah indikator yang dilakukan siswa sesuai dengan pedoman penilaian kemampuan menulis siswa ,dibagi dengan ndikator yang ada dan dikalikan 100%
            Presentase dilakukan dengan mengukur kemampuan siswa,yaitu:
1)      1)Apabila presentase menunjukan 60% atau lebih siswa sampel mendapat nilai 6  maka rata-rata siswa sampel dikatakan mampu,serta metode yang digunakan dapat dinyatakan berhasil.
2)      Apabila hasil persentase menunjukan kurang dari 60%  sampai 40% siswa dapat dikatakan cukup mampu,serta metode pembelajaran yang digunakan dapat dinyatakan berhasil.
3)      Apabila Tabel penguasaan menujukan kurang dari 30% sampai 0% maka menunjukan bahwa penggunaan metode ini tidak berhasil
Kalau kita perhatikan ,dalam setiap kalimat pada suatu karangan pada dasarnya kalimat itu disusun oleh unsur-unsur yang membentuknya.Unsur unsur itulah yang membangun dan membentuk suatu kalimat.Unsur unsur kalimat itu tidak lain adalah kosa kata,Dengan kosa kata itulah yang membentuk kalimat.Bagian –bagian kalimat tersebut adalah:
a)Subyek                     b)Predikat                        c)Obyek
d)Keterangan             e)Tanda baca                   f)Preposisi
g)Kata sambung
Peneliti menggunakan metode The double cycles untuk dapat membedah penelitian tindakan yang lebih mengarahkan pada prestasi peningkatan kreatifitas dan ketrampilan menulis.
The Double Cycles
              Peneliti disini menggunakan siklus ganda atau lebih dikenal dengan the double cycles ini berdasarkan asumsi bahwa untuk bisa menulis dengan baik, siswa harus memiliki pemahaman yang mendalam mengenai apa yang akan mereka tulis. Mereka perlu mempelajari jenis gambar  yang akan mereka amati ; tujuan sosial, struktur generik serta fitur bahasanya. Beberapa aspek kebahasaan perlu peneliti memahami aspek yang diamati tersebut untuk melangkah dalam melakukan tindakan yang

No


Aspek yang diamati

Siklus  1

Siklus  2
1
Menggali kosa kata dan frase
60%
80%
2
Mampu menyusun kedalam sebuah kalimat
60%
80%
3
Mampu menyusun kalimat dengan kata sambung,preposisi dengan benar
60%
80%
4
Membuat deskriptif utuh sederhana yang baik dan benar secara mandiri
60%
80%












akan dikerjakan dan di harapkan oleh peneliti pada langkah berikutnya
Adapun siklusnya adalah:
q  Siklus lisan  1
q  Siklus tulis   2
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dalam dua siklus ini dapat digambarkan dengan mengikuti alur sebagai ber
  MASALAH                                           MASALAH                                                                         
 Siswa kurang terampil                          Siswa terampil

                                                                          
             Keterangan :   S1: Siklus Satu                      P  :  Planning
                                     S2: Siklus dua                      A  : Acting
                                                                                    O  : Observing
                                                                                    R  :  Reflecting

Model dua siklus ini mendahulukan siklus baca sebelum siswa secara mandiri dapat menulis sebuah jenis teks dalam siklus tulis, karena bahasa tulis merupakan representasi dari bahasa lisan. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu:
1.      Tahap Satu, disebut Building Knowledge of Field
2.      Tahap Dua, disebut Modeling of Text
3.      Tahap Tiga, disebut Joint Construction of Text
4.      Tahap Empat, disebut Independent Constructional                                                                                                                
Pelaksanaan
Peneliti memulai akan melakukan tindakan menggunakan strategi yang benar benar dipersiapkan. Dalam tahap pelaksanaan tindakan ,peran peneliti adalah :
Ø  Merancang teknik yang akan dilaksanakan didalam proses PBM(Proses Belajar Mengajar)
Ø  Berkolaborasi dengan beberapa guru dalam melaksanakan tindakan.
Ø  Peneliti hanya menjadi pendamping yang sifatnya member pengarahan,motivasi,menuntun,dan member rangsangan (stimulus)agar  para pratisi/kolaborator dapat leluasa melakukan perannya.

SIKLUS 1
Pada proses pendahuluan Peneliti menggali motivasi pada pra pembelajaran dengan menarik dan menggugah minat belajar siswa dengan  yell-yel,bernyanyi atau bentuk orasi ,pernyataan dan lain lainya.
a.Greeting and checking for the role
             peneliti : What are you up to these days(how are you)
             Siswa   : Fine,Ok,Well,Good....and You?
             Peneliti : fine too,thanks.
            Siswa   : You’re welcome
b.Brainstorming
Pada proses pengamatan dan menggali kosa kata sebagai dasar dari PBM menulis,peneliti melaksanakan berbagai langkah:
·         Remind the structure of simple present and  there,preposition,conjuction,adverb ect.
·         Give the inductive picture about The Butterfly
·         Do you know the things around our Garden?
·         Do you know the colour  in The Butterfly intersted?
·         What is color of the buterfly’s fur?
·         Where is it?
Give the example:
TROPIC4

Induktif kata bergambar                                                                               

………………
 


………….
 

…………….. …………….
 

……………
 

………………….
 

……………
 

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
 

……………………………
 
                         TROPIC4   

Melakukan tindakan 1
Langkah 1(vocabularies observer)
Peneliti mengajak siswa observer tentang kosa kata yang berhubungan dengan apa yang kita lihat dan siswa mampu menemukan kosa kata  sebagai berikut:
VOCABULARIES
There  and  so/also  or    Stripe       white and black         tame        animal      wonderful     always   green leaf            verry   adhere   garden      darkbrown  
             redsoftfur      body     Butterfly    garden
Siswa terarahkan dan diharapkan memahami masing masing arti dari setiap kata yang telah ditemukan.Lalu dilanjutkan untuk menyusun ke dalam bentuk kalimat yang masih terpisah.Dari sinilah dasar akan terbentuknya sebuah deskriptif sederhana.
What is it means………….?
1.There is /are……….7.wonderful…………13.darkbrown…………..
2.And………………..8.always………….....14.red……………………
3.So/also……………..9.green leaf…………15.softfur………………
4.White and black…   10.verry……………  16.body…………………
5.Tame……………… 11.adhere…………   17.Butterfly……………..
6.Animal…………… 12.garden……………18 .garden……………….
Langkah 2 (make sentences)
Setelah proses tersebut terlampui maka peneliti membimbing siswa untuk membuat susunan dari kalimat terpisah pisah menjadi sebuah paragraph sederhana dengan conjuction,preposition ,pronoun dan kalimat struktur kalimat yang benar.
Melakukan tindakan 2
Langkah 3 (make paragraph)
Observasi
Pada siklus 1 ini kemajuan pembelajaran pada penggunaan media pembelajaran mengalami perubahan yang signifikan dari data awal yang peneliti peroleh hingga efektifitas penggunaan media pembelajaran induktif kata bergambar,melalui latihan yang disiapkan seperti dibawah ini adalah alat untuk dapat mengobservasi validitas penelitian yang sedang dilaksanakan.
                                     Contoh soal 1   
          The Butterfly
There is a butterfly in my Garden .
It;s very wonderful.
The butterfly has red soft fur,stripe white and black so
The buterfly’sbody is the darkbrown colour and
It’s always to adhere on flower or the green leaf.
It is tame animal.
I ‘m very like it.
Rearrange these are sentences in to right paragraph!
………………………………………………………….
………………………………………………………….
…………………………………………………………
………………………………………………………….
………………………………………………………….
…………………………………………………………
…………………………………………………………..
Refleksi
Pada awal pembelajaran ini,skemata siswa lambat muncul.Tanggapan siswa tidak sesuai dengan outline yang dituliskan peneliti di papan tulis .Peneliti dan kolaborator bersepakat bahwa hal tersebutu dimungkinkan dengan belum dioptimalkan media pembelajaran ,disamping teknik skemata ini baru pertama dilaksanakanUntuk itu, pada tindakan pembelajaran selanjutnya media pembelajaran dipersiapkan lebih mantap lagi. Penulisan jawabann siswa pada papan tulis ,dan pujian yang diberikan oleh peneliti kepada siswa menjadikan motivasi siswa untuk lebih aktif .Peneliti dan kolaborator sepakat agar penelitilebih sering memberikan penghargaan terhadap siswa.

SIKLUS  2
Melakukan tindakan 3  Peneliti merencanakan tindakan lebih jauh setelah siswa mampu menyusun kedalam sebuah kalimat penjelasan lalu kemudian diarahkan kedalam bentuk paragraph sederhana.Pada siklus ini peneliti melakukan pra tindakan berupa penjelasan tentang struktur kalimatnya,pronoun,obyek,keterangan kalimat,countable dan uncountable nouns,preposition,conjunction secara singkat karena pembelajaran tersebut telah di ajarkan pada semester sebelunya,hal ini hanya sekedar mengingatkan untuk merujuk dalam pembuatan deskriptif sederhana.
Langkah 4 (membentuk deskriptif sederhana)

Melakukan tindakan 3
Siswa dibimbing untuk menyusun sebuah penjelasan tentang identifikasi dari induktif kata bergambar yang disediakan oleh peneliti guna untuk memudahkan siswa dapat terarah pada proses belajar menulis deskriptif sederhana
Contoh soal 2
The Butterfly
There is a …….. in my …………………..
It;s very ………............................................
The butterfly has ………………………….
The buterfly’sbody is ………………………
It’s always to…………. or the ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,.
It is tame ….......
I ‘m very …………..
Contoh soal 3
The Butterfly
There is a butterfly in my Garden .It;s very wonderful.The butterfly has red soft fur,stripe white and black so the buterfly’sbody is the darkbrown colour and It always to adhere on flower or the green leaf.It is tame animal.I’m very like it.
Melakukan tindakan 4
Peneliti memberikan induktif kata bergambar sebagai bahan materi tulisan deskriptif induktif kata bergambar untuk masing masing kelompok,hal ini sebagai alat ukur penelitian hingga sejauh mana penelitian ini berhasil untuk menuingkatkan kemampuan menulis siswa kelas VII F semester genap di SMP Negeri 3 Purwareja Klampok.
Describe this picture in your best writing ?

 KELOMPOK  1                                         KELOMPOK 2

CAT7         

…………………………………        ……………………………….
…………………………………          ……………………………….
…………………………………        ……………………………….
…………………………………          ……………………………….
…………………………………        ……………………………….


KELOMPOK 3                                            KELOMPOK 4

RedBirdSCI1             


…………………………………        ……………………………….
…………………………………          ……………………………….
…………………………………        ……………………………….
…………………………………          ……………………………….
…………………………………        ……………………………….



          KELOMPOK 5                                       KELOMPOK 6






ORANGUT

 
                                                                                          


…………………………………        ……………………………….
…………………………………          ……………………………….
…………………………………        ……………………………….
…………………………………          ……………………………….
…………………………………        ……………………………….


Masing masing kelompok setelah selesai membuat tulisan berupa deskriptif dari beberapa gambar latihan pada setiap kelompok diharapkan mampu menterjemahkan hasil tulisan yang kemudian dipaparkan didepan kelas oleh masing masing kelompok tersebut.
Langkah 5 (Menterjemahkan )
Siswa berkelompok menterjemahkan hasil pekerjaanya menulis deskriptif tersebut memlalui model induktif kata bergambar seperti contoh:
Contoh soal 4
KUPU           
Dikebunku tersebut ada seekor  Kupu .Kupu tersebut mempunyai bulu merah halus,dan bergaris hitam putih juga tubuhnya berwarna coklat tua dan Dia selalu hinggap diatas bunga dan daun hijau,Dia binatang yang jinak.Aku sangat menyukainya
Melakukan tindakan 5.
Peneliti menyiapkan beberapa gambar latihan untuk dijadikan induktif kata bergambar yang dapat mengantarkan siswa melauli proses pembelajaran sehingga mampu menulis kalimat deskriptif sederhana.
Langkah 6 (Latihan kelompok untuk Menulis Deskriptif dengan gambar Induktif)
Write the following text carefully with add pictures below!







 
            


            






 
         


           

           

           


























 














































 



















                                                         



















 











    




































 














                                                     








Melakukan tindakan 6
           
Peneliti meneyelesaiakan akhir dari siklus untuk mencari penilaian hasil penelitian tersebut dengan test menulis berupa menulis paragraph yang merupakan deskriptif dari induktif  kata bergambar.

Langkah 7 (Ulangan individu)
           

Make sentences become to the  best simple of descriptive!

………..

………………………………………………………………..

………………………………………………………………………..

            ……………………………………………………………………….

            ………………………………………………………………………

            ………………………………………………………………………etc

Melakukan tindakan 7
Peneliti merancang pedoman penilaian yang valid untuk test menulis sehingga mampu menggambarkan kemampuan dan ketidak mampuan sisaw didalam proses PBM(proses belajar mengajar) tersebut seperti dibawah ini:
Tabel taraf penguasaan kemampuan
Taraf Penguasaan atau Kemampuan%

Kualifikasi


Nilai Angka

Keterangan
66.7% - 100%
Sangat baik
6 - 9
Berhasil
33.4% - 66.6%
Baik
3 - 5
Kurang berhasil
  05%  - 33%
Kurang
0 - 3
Tidak berhasil

            1.Tiap nomor dengan jawaban benar skornya 3
            2.Skor maksimal 9 X 10 = 90
            3.Nilai maksimal =10
            4.Nilai siswa diperoleh dengan menggunakan rumus

Skor perolehan    
                                                9



Rubrik kemampuan  menulis deskriptif dengan Induktif kata bergambar
No
Aspek
Skor
Deskriptor









1









Keutuhan
3






2



1

Gambar diceritakan secara lengkap berdasarkan rangkaian kata yang digali /muncul dari gambar lalu kemudian menjadi sebuah kalimat untuk mengidentifikasikan. Dan pada akhirnya menjadi deskriptif yang utuh dan benar.
Penceritaan pada sebuah gambar /pengidentifikasikan kalimat kurang urut dan masih acak
Penceritaan  pada sebuah  paparan gambar /pengidentifikasian tidak urut sama sekali




2



Kepaduan
3

 

2




 

1
Antar kalimat disambung dengan kata penghubung yang benar dan tepat

Antar kalimat dihubungkan dengan kata sambung /pengulangan kata kunci/rujukan ,namun ada beberapa kata penghubung yang tidak tepat dan benar.

Antar kalimat tidak dihubungkan dengan kata sambung /pengulangan kata kunci/rujukan yang dipersiapkan.






3






Ejaan dan tanda baca

3


 


2

 


1

Tidak terdapat kesalahan struktur kalimat,penggunaan ejaan dan tanda baca.

Terdapatbeberapa(tidaklebih dari3)kesalahan  struktur kalimat,ejaan dan tanda baca

Terdapat banyak (lebih dari3)kesalahan  struktur kalimat,ejaan dan tanda baca.






O












Observasi
Melakukan tindakan 8
Penelitian dilakukan secara simultan dan bertanggung jawab, langkah perlangkah dari mulai rencana yang dipersiapkan dengan baik dan tindakan tindakan yang membimbing ,terarah dan berurutan dengan baik tersususun untuk disajikanya kepada siswa.Bersama dengan para kolaborator dan siswa peneliti menggali penilaian untuk diri melalui observasi dan pelaksanaan dengan menerima segala kekurangan dan kelebihan kritikan dan perbaikan perbaikan sifatnya membangun dan membantu menjadikan penelitian ini semakin sempurna dan berhasil nilai baik terhadap kemejuan belajar siswa terutama siswa kelas VII F SMP Negeri 3 Purwareja klampok.
Peneliti dan bersama sama kolaborator memasuki kelas dan memulai proses dengan cermat dan terprogram dari proses yang akan disajikannya. Demikian tersaji beberapa proses yang peneliti dokumentasikan bersama siswa dan kolaborator didalam proses PBM (proses belajar mengajar)berbahasa Inggris menulis deskriptif sederhana  melalui model induktif kata bergambar:


Foto


Setelah berakhinya sebuah proses pembelajaran bersama kolaborator dan siswa,mereka  memberi jurnal dan memberi tanggapan dengan lembar observasi yang hendaknya diisi  oleh kolaborator dan observasi/pengamatan hasil belajar dari siswa,hal ini merupakan alat penilaian diri bagi kemajuan penelitian tatkala  penelitian sedang berlangsung bagi peneliti hal ini sangat penting untuk dilakukan pengamatan oleh observer sebagai penilaian diri peneliti itu sendiri.

PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMP NEGERI 3 PURWOREJO KLAMPOK
Alamat : Jl. Raya Timur 343/51 Telp. 0286-479156
              Pwj-Klampok, Banjarnegara 53474








Flowchart: Alternate Process: Siklus II
 


LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS
Nama Guru     : ……..                       Kelas/Semester : …………
SK/KD            : ……….                    Tahun Pelajaran: ………….

 NO.
KEGIATAN
ASPEK YANG DINILAI
KRITERIA
Ya
Tidak
1
Pendahuluan
a.     Membuka pelajaran


b.     Menggali pengetahuan awal siswa


c.     Memberi motivasi yang dapat membangkitkan minat siswa


d.    Menyampaikan tujuan pembelajaran


2
Inti
a.    Menyampaikan materi dengan jelas dan sesuai dengan herarki belajar dan karakter siswa


b.    Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan


c.    Menujukkan penguasaan materi pembelajaran


d.   Melaksanakan pembelajaran secara runtut


e.    Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai


f.     Menguasai kelas


g.    Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu yang direncanakan


h.    Menumbuhkan partispasi aktif siswa dalam pembelajaran


i.      Menunjukkan sikap terbuka dengan respon siswa


j.      Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme dalam belajar


k.    Menjadi fasilitator dalam pembelajaran


l.      Menggunakan media pembelajaran secara efektif dan efisien


m.   


n.    Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media


o.    Mengoptimalkan interaksi antar siswa/siswa dengan guru melalui kerja kelompok


p.    Membimbing siswa dalam diskusi


q.    Memberi kesempatan siswa untuk bertanya


r.     Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik, dan benar


s.     Memberi penghargaan dan penguatan


3
Penutup
a.    Membimbing siswa untuk menyimpulkan materi


b.    Melakukan penilaian akhir sesuai kompetensi (tujuan).


c.    Memberi tugas pada siswa


d.   Menutup pelajaran


               Jumlah




Keterangan:
1.      Berilah tanda check list(v) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pengamatan anda
2.      Skor 1: aspek yang dilakukan guru(Ya)
3.      Skor 2: aspek yang dilakukan guru (tidak)                        
4.      Skor maksimal : 26                                                               
5.      Rentang : 0 - 6 = Kurang
6.      Rentang : 7 - 13 = Cukup
7.      Rentang : 14 - 20 = Baik                                                  
8.      Rentang : 21 - 26 = Amat Baik








Purwareja klampok,    januari 2011
Pegamat


…………………………………
 


 












PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMP NEGERI 3 PURWOREJO KLAMPOK
Alamat : Jl. Raya Timur 343/51 Telp. 0286-479156 Pwj-Klampok, Banjarnegara 53474


 
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS
Nama Siswa                : ……….
Kelas/Semeser             : ………..
Tahun Pelajaran           : …………

           NO
KRITERIA
 
1
Perhatian Siswa terhadap penjelasan guru

e.     Memperhatikan, menyimak, mencatat
4
f.      Mencatat
3
g.     Memperhatikan
2
h.     Kurang perhatian
1
2
Aktivitas siswa dalam diskusi kelompok

t.     Dapat bekerja sama, mengemukakan ide, menjawab pertanyaan teman dan menghargai pendapat teman.
4
u.    Dapat bekerja sama, mengemukakan ide
3
v.    Dapat bekerja sama,
2
w.  Tidak beraktivitas
1
3
Kemampuan siswa mengemukakan pendapat

e.    Responsif. Runtut, mudah dipahami disertai contoh
4
f.     Responsif. Runtut, mudah dipahami
3
g.    Responsif. Runtut
2
h.    Tidak berpendapat
1
4
Kemampuan siswa bertanya

a.    Relevan, logis, mudah dipahami
4
b.    Relevan, logis
3
c.    Relevan
2
d.   Tidak bertanya
1
5
Kemampuan siswa membangun ide

a.    Memahami materi, mengorganisasikan ide, mengaitkan dengan keseharian, menyampaikan ide.
4
b.    Memahami materi, mengorganisasikan ide
3
c.    Memahami materi
2
d.   Belum mampu mengembangkan ide

1
6
Kemampuan siswa menarik kesimpulan

a.    Kesimpulan benar, logis, sesuai dengan tujuan pembelajaran
4
b.    Kesimpulan logis, sesuai dengan tujuan pembelajaran
3
c.    Kesimpulan logis
2
d.   Kesimpulan masih kabur
1

Jumlah


Keterangan:
Lingkarilah skor  pada kolom yang tersedia sesuai keadaan siswa yang anda amati.
1.Skor maksimal : 24                                                             
2.Rentang : 6 – 10  = sangat rendah
3.Rentang : 11 - 15 = Rendah
4.Rentang : 16 - 20 = Tinggi                                                   
5.Rentang : 21 - 25 = Sangat tinggi






Purwareja klampok,    januari 2011
Pegamat


……………………………
 
 









Refleksi
Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media induktif kata bergambar dapat membuat suasana kelas hidup dan hal tersebut memunculkan skemata siswa lebih awal.Peneliti dan kolaborator bersepakat agar guru mempersiapkan pembelajaran dengan sebaik baiknya.Hal ini akan memungkinkan siswa lebih bersikap positif dan kritis terhadap pembelajaran induktif kata bergambar dalam pembelajaran bahasa Inggris menulis deskriptif sederhana.
Peneliti sepakat dengan kolaborator menyepakati ,letak ide pokok menulis adalah pada penguasaaan grammar yang dijelaskan pada awal pembelajaran,schemata siswa cocok dengan materi induktif kata bergambar dalam proses pembelajaran menulis deskriptif sederhana dengan penggunaan media induktif kata bergambar mampu menanggulangi tingkat paradigma kesulitan menulis yang tinggi menjadi mudah dan sederhana.
Peneliti dan kolaborator juga menyepakati dan menyimpulkan bahwa pembelajaran sudah sesuai dengan scenario yang telah dipersiapkan dan direncanakan .Penggunaan media ICT yang tepat dan menarik ketika PBM (proses belajar mengajar )berlangsung.Materi pembelajaran yang sesuai dengan pertumbuhan siswa dan tingkat dasar pengembangan belajar siswa dari tingkat dasar siswa (diambil dari fantasi dan imaginasi proses)menjadi hal yang sangat menarik bagi siswa.Hal ni menumbuhkan sikap positif siswa terhadap pembelajaran induktif  kata bergambar untuk proses menulis deskriptif sederhana didalam PBM (proses belajar mengajar )Bahasa Inggris.Keberhasilan penggunaan media pembelajaran induktif kata bergambar mempercepat kemampuan menulis siswa secara natural tidak abstrak lagi,siwa mampu menulis secara alamiah dengan bimbingan induktif gambar dan siswa mengembangkan pemikiran kreatifitas menulis dengan mudah.


























































DAFTAR PUSTAKA


  • Caraka,Cipta loka .1971,Tekhnik Mengarang .Jakarta:Yyayasan Kanisius
  • Tarigan  1989.Pengajaran Tata bahasa Kasus suatu Penelitian Kepustakaan .Dedikbud:Jakarta
  • Joyce,Bruce,Weil,Marsha and Showers,Beverly.1992.Models of   teaching.London:Allyn and Bacon.(Indonesia version))
  • Bobby Deporter dan Mike Hemacki,dkk.2000.Quantum Learning.Bandung
  • Harsiati,Titik.2001,Penelitian Tindakan Kelas,Malang :UMM
  • Mc cloud,Scot .2001.Understanding comics.Jakarta:KPG
  • http://pakguruonline/pendidikan.net
  • Calhoun ,E.2002.”Action Research for School Improvement”
  • Departemen Pendidikan Nasional 2002.Contextual Teaching And Learning .Jakarta :Direktorat jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan  Pertama.
  • Depdiknas,2003.Kurikulum 2004.Jakarta:Depdiknas.
  • Wiriatmadja,Rochiati.2005.Metode Penelitian Tindakan Kelas . UPI Bandung .
  • Muslich,Masnur’Melaksanakan PTK itu Mudah(classroom action research)Pedoman praktis bagi guru professional.Edisi ke -1.cet.4-Jakarta Bumi Aksara .2010


Tidak ada komentar:

Posting Komentar